Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/01/2021, 21:20 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan berencana balas dendam, ke 10 anggota DPR dari Partai Republik yang memakzulkannya.

Trump pekan ini dimakzulkan untuk kali kedua, atas dakwaan menghasut massa pendukungnya dalam penyerbuan Capitol Hill, Rabu (6/1/2021).

Laporan dari Wall Street Journal yang dilansir New York Post pada Jumat (15/1/2021) menyatakan, Trump memanggil para ajudannya dan menanyakan apakah mereka tahu latar belakang 10 orang dari Republik yang memakzulkannya.

Baca juga: Publik AS Sarankan Sosok Trump di Film Home Alone 2 Di-edit, Macaulay Culkin Sepakat

"Trump ingin tahu siapa mereka dan apakah dia pernah berbuat sesuatu ke mereka," tulis Wall Street Journal.

Lalu, presiden ke-45 AS itu juga disebut ingin tahu siapa yang akan maju melawan mereka di pemilihan ulang dua tahun lagi.

Ke-10 orang Republikan itu bergabung dengan Demokrat untuk bersama memakzulkan Trump, atas tuduhan menghasut pemberontakan yang menghambat sertifikasi kemenangan presiden terpilih Joe Biden.

Salah satunya adalah Liz Cheney dari Wyoming. Dia memang kerap berselisih dengan Trump tentang kebijakan luar negeri.

Baca juga: Jajak Pendapat AS: Mayoritas Warga AS Tidak Ingin Trump Menjabat Lagi

Trump sendiri sempat menyuarakan agar Cheney dicopot, sesaat sebelum kerusuhan Gedung Capitol terjadi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com