Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Diblokir dari Akun @POTUS, Ini Kicauan Terakhir Donald Trump

Kompas.com - 09/01/2021, 15:08 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump melontarkan serangan kepada Twitter dari akun @POTUS, sebelum aksesnya diblokir.

Trump langsung masuk ke akun resmi Presiden AS itu beberapa jam setelah akun pribadinya juga diblokir secara permanen.

Microblogging yang berbasis di San Francisco itu pada Jumat (8/1/2021) menutup akun @realDonaldTrump, dan menghapus kicauan lamanya.

Baca juga: Twitter Juga Blokir Twit Trump dari Akun @POTUS

Dalam keterangan akun Twitter Safety, mereka harus menutup akun sang presiden setelah melihat twit-nya dalam beberapa hari terakhir.

"Setelah peninjauan intens dan melihat konteksnya, kami secara permanen menutup akunnya karena berpotensi menimbulkan kekerasan," jelas Twitter.

Selain Twitter, Donald Trump juga diblokir dari Facebook dan Instagram menyusul kerusuhan berdarah di Gedung Capitol, Rabu (6/1/2021).

Presiden 74 tahun itu kemudian merespons dengan menggunakan akun @POTUS, dan menganggap perusahaan yang dipimpin Jack Dorsey itu menyerang kebebasan berpendapat.

"Pegawai Twitter berkoordinasi dengan Demokrat dan Radikal Kiri untuk menghapus akun saya guna membungkam saya," kata dia.

Dia juga menuding platform itu sengaja membatasi antara dia dengan sekitar 75 juta orang AS yang sudah memilihnya dalam Pilpres AS 2020.

Baca juga: 5 Prediksi Nasib Trump di Gedung Putih 11 Hari Jelang Lengser

Twit penuh kemurkaan itu memang dihapus dari platform. Namun tangkapan layarnya sudah beredar dan viral, dilaporkan Sky News.

Dia menyatakan mempertimbangkan untuk mengembangkan media sosialnya sendiri, dan berkata: "Kita tidak akan bisa DIBUNGKAM."

Platform yang berdiri sejak 2006 itu menuturkan, mereka memblokir @POTUS karena dua kicauan yang dibuat sang presiden.

Kicauan pertama berisi bagaimana dia memuji 75 juta orang yang sudah memilihnya dan jargonnya, MAKE AMERICA GREAT AGAIN (MAGA).

"Mereka akan mempunyai suara yang lantang di masa depan. Mereka tidak akan bisa diperlakukan semena-mena sampai kapan pun!" tegasnya.

Baca juga: Akun Twitter Donald Trump Diblokir Permanen, Aturan Apa yang Dilanggarnya?

Sementara twit kedua adalah pengumuman bahwa dia tidak akan menghadiri pelantikan rivalnya, Joe Biden, pada 20 Januari.

Kedua kicauan itu dianggap Twitter sebagai bentuk glorifikasi kekerasan, dan bisa menginspirasi orang mengulangi kerusuhan di Capitol.

Keengganan Trump untuk hadir dalam pelantikan Biden membuatnya menjadi presiden keempat dalam sejarah AS, atau pertama dalam 150 tahun, yang tidak datang.

Sebelumnya pada Rabu, platform tersebut memblokir sang presiden selama 12 jam karena memuji para perusuh yang memasuki ibu kota.

Lima orang dilaporkan tewas dalam kerusuhan itu, dengan empat di antaranya adalah pendukung presiden dan sisanya seorang polisi.

Baca juga: 5 Twit Paling Kontroversial Donald Trump Selama Jadi Presiden AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com