Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Eksklusif Ungkap Etnis Rohingya Dipukuli di Perahu oleh Penyelundup

Kompas.com - 15/12/2020, 18:03 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

DHAKA, KOMPAS.com - Pelaku penyelundupan manusia tanpa ampun memukuli pengungsi etnis Rohingya yang kurus dan berkerumun di atas perahu nelayan.

Sebuah video eksklusif yang diperoleh AFP menunjukkan situasi penyiksaan yang jarang diketahui tentang jaringan perdagangan pengungsi Rohingya di garis depan. 

Situasi tersebut difilmkan melalui ponsel seorang penyelundup yang kemudian melarikan diri dari kapal.

Dalam video dokumentasi tersebut menunjukkan puluhan pencari suaka, termasuk anak-anak, duduk di lambung kapal dan di geladak saat penyelundup berdiri di antara mereka.

Sebuah pertengkaran dimulai dan salah satu pedagang memegang tali tebal di satu tangan, mendorong seorang pria Rohingya dan menendangnya, seperti yang dilansir dari AFP pada Selasa (15/12/2020).

Baca juga: Bangladesh Mulai Pindahkan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Dia kemudian menggunakan sesuatu yang tampak seperti cambuk itu di tangannya, berulang kali mencambuk sekelompok pria bertelanjang dada yang berebut untuk menghindari cambukan.

"Mereka mulai memukuli kami karena kami mengeluh tentang makanannya," kata Mohammad Osman, seorang penumpang berusia 16 tahun dalam sebuah wawancara.

Osman di kamp pengungsi Bangladesh saat diwawancara sebagai bagian dari penyelidikan AFP selama berbulan-bulan terhadap jaringan penyelundupan manusia.

"Mereka memukuli kami secara acak hanya karena kami meminta lebih banyak beras dan air," ucap Osman.

Tetangga Osman, Enamul Hasan (19 tahun), yang juga berada di kapal, mengatakan dia mengambil ponsel dari salah satu penyelundup yang melarikan diri ke kapal lain dalam suatu pemberontakan.

Osman mengatakan rekaman itu diambil beberapa hari sebelum kapal kelompok Malaysia itu kembali ke Bangladesh pada pertengahan April.

Baca juga: Pindahkan Pengungsi Rohingya, Pemerintah Bangladesh Tuai Kontroversi

Sementara, kapal telah berangkat sejak Februari dari Bangladesh.

Pemukulan sebelumnya, yang tidak terekam dalam video, menyebabkan beberapa pengungsi Rohingya mati di tangan pelaku penyelundupan manusia, kata Hasan kepada AFP di kamp pengungsi.

"Mereka memukuli kami tanpa ampun, memukuli kepala kami, merobek telinga kami, mematahkan tangan," terangnya.

Hasan dan Osman mengatakan 46 orang di kapal mereka meninggal karena pemukulan, kelaparan dan penyakit, yang menyebabkan luka-luka pada pria, wanita, dan anak-anak.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com