Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersiap "No Deal Brexit", Supermarket Inggris Timbun Barang Pokok

Kompas.com - 14/12/2020, 11:48 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

LONDON, KOMPAS.com - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson meminta supermarket mulai menimbun makanan dan barang-barang penting lainnya sesaat sebelum batas waktu kesepakatan perdagangan Brexit dengan Uni Eropa, pada Minggu (13/12/2020).

Melansir Business Insider, para menteri di pemerintahan Johnson telah memberi tahu supermarket Inggris untuk mulai menimbun barang ketika negosiasi berlanjut selama akhir pekan.

Kekurangan persediaan barang kebutuhan diperkirakan akan terjadi jika Brexit tidak mencapai kesepakatan perdagangan.

"Ada percakapan sepekan lalu ketika para menteri mengatakan bersiap untuk tanpa kesepakatan. Akhir pekan ini pesannya adalah bahwa ini tidak ada kesepakatan," kata seorang konsultan senior salah satu supermarket terbesar kepada Sunday Times.

Baca juga: Timeline Brexit, Ini Daftar Tanggal Penting Proses Keluarnya Inggris dari Uni Eropa

Pada Jumat (11/12/2020), Johnson mengatakan "sangat, sangat mungkin" bahwa Inggris akan gagal mencapai kesepakatan perdagangan sebelum Januari.

Dampaknya, Inggris akan mengalami kekurangan sayuran dan barang-barang lain yang sangat banyak bersumber dari Eropa selama berbulan-bulan mendatang.

Harga ke konsumen juga akan cenderung melonjak karena tarif UE yang baru diberlakukan.

Toko-toko di Inggris sudah mengalami kekurangan dan penundaan karena kemacetan di pelabuhan karena penimbunan Brexit.

Pekan ini, perwakilan dari industri mainan Inggris mengatakan bahwa banyak mainan anak-anak populer tidak akan tersedia bagi konsumen pada Natal ini karena penundaan tersebut.

Andrew Opie dari Konsorsium Ritel Inggris menyatakan, ada lonjakan besar dalam permintaan ruang di beberapa pelabuhan. Hal itu berakibat pada penundaan dan ratusan ribu poundsterling biaya kemacetan untuk menurunkan barang.

"Pengecer sekarang menghadapi biaya yang lebih tinggi daripada sebelumnya, dengan beberapa melihat kenaikan 25 persen dari minggu ke minggu untuk pengiriman.”

"Sementara tarif ini terus meningkat, dan gangguan di pelabuhan dan pengiriman terus berlanjut, pengecer menghadapi tantangan signifikan dengan impor beberapa barang menjelang Natal."

Baca juga: Jaga-jaga kalau Transisi Brexit Buntu, Inggris Siapkan Armada di Laut

Sementara terkait pasokan obat-obatan dan persediaan penting lainnya, Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan bahwa Layanan Kesehatan Nasional sedang menimbun tetapi menambahkan bahwa mungkin ada pergeseran dalam persediaan.

Namun, dia bersikeras bahwa laporan kekurangan di supermarket tidak akan terjadi.

"Kami tidak akan melihat rak-rak kosong atau cerita mengerikan seperti yang kami dengar sebelumnya," kata Raab kepada Times Radio.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com