Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinovac Dapat Suntikan Dana Rp 7,25 Triliun untuk Gandakan Produksi Vaksin Covid-19

Kompas.com - 07/12/2020, 18:28 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BEIJING, KOMPAS.com - Sinovac Biotech China mendapatkan dana 515 juta dollar AS, setara Rp 7,25 triliun dari perusahaan lokal untuk menggandakan kapasitas produksi vaksin Covid-19, dilansir Reuters pada Senin (07/12/20).

Sino Biopharm Pharmaceutical Limited mengkonfirmasi investasinya di sebuah unit bisnis Sinovac Life Sciences, anak perusahaan Sinovac.

“Investasi ini akan memberi Sino Biopharm Pharmaceuticals 15,03 persen saham di Sinovac Life Sciences,” kata Sino Biopharmacies dalam dokumen ke Bursa Efek Hong Kong.

Kesepakatan investasi ini datang ketika Sinovac memperluas kesepakatan pasokan dan uji coba eksperimental vaksin Covid-19, dengan lebih banyak negara setelah uji klinis tahap awal hingga menengah menunjukkan hasil positif.

Perusahaan itu mengatakan masih menunggu data kemanjuran dari suntikan vaksin eksperimentalnya bulan ini.

Baca juga: Distribusi Vaksin Covid-19 Masih Tunggu Fatwa Halal dari MUI

Dalam pernyataan terpisah, Sinovac memaparkan bahwa mereka akan dapat memproduksi 300 juta dosis vaksin setiap tahun.

Namun produksi dapat meningkat menjadi 600 juta dosis setelah pembangunan fasilitas produksi kedua selesai sesuai target pada akhir tahun 2020.

“Bergantung pada kondisi pasar dan ketersediaan pembiayaan, kapasitas produksinya mungkin akan terus diperbesar,” menurut pernyataan dari Sinovac.

Sinovac telah mendapat kesepakatan pasokan vaksin dengan beberapa negara. Antara lain Indonesia, Turki, Brasil dan Chile. Sementara kemungkinan penjualan dengan Filipina masih pembicaraan.

Vaksin ini merupakan salah satu dari tiga vaksin Covid-19 eksperimental yang telah digunakan China untuk menginokulasi sekitar 1 juta orang dalam program penggunaan darurat.

Baca juga: Erick Thohir: Vaksin Covid-19 yang Tiba merupakan Kerjasama antar-Lembaga Pemerintah

Pekan lalu, pusat biomedis Institut Butantan Brasil, yang menjalankan uji coba Fase 3 vaksin tersebut di negaranya, mengharapkan Sinovac bisa mempublikasi efektivitas vaksinnya berdasarkan hasil uji coba pada 15 Desember.

Vaksin Covid-19 dari Sinovac sedang diuji di beberapa negara termasuk Brasil. Uji klinis tahap akhir di negara itu telah dimulai kembali setelah mengalami kemunduran pada November ketika seorang sukarelawan disebut mengalami "insiden yang merugikan".

Meski belum menyetujui distribusi massal vaksin Sinovac, regulator di China telah menyetujui penggunaan darurat kepada beberapa kandidat.

Sejak Juli, banyak orang dari pegawai negeri hingga mahasiswa internasional telah diberikan suntikan di "Negeri Panda".

Pihak perusahaan sebelumnya juga mengatakan hampir semua karyawannya dan keluarganya telah secara sukarela menerima vaksin.

Minggu lalu Inggris menjadi negara Barat pertama yang menyetujui penggunaan vaksin secara umum. Hal ini memberi tekanan bagi negara lain untuk segera mengikuti jejaknya.

Baca juga: Vaksin Sinovac Tiba di indonesia, Jabar Utamakan Wilayah Berisiko Tinggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu Agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu Agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

Global
Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Global
Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Global
Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com