Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saking Kewalahan, RS di Dakota Utara AS Gunakan Perawat Positif Covid-19 Tanpa Gejala

Kompas.com - 16/11/2020, 20:39 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

BISMARCK, KOMPAS.com - Seperti kebanyakan petugas medis di seluruh dunia, perawat ruang gawat darurat Fargo, Adam Johnston tidak bisa mengelak dari suramnya pandemi virus corona.

Melansir Associated Press, Senin (16/11/2020), Gubernur Negara Bagian Dakota Utara, Amerika Serikat (AS) Doug Burgum dari Partai Republik memberikan izin pada rumah sakit yang kewalahan untuk menggunakan jasa pekerja yang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala untuk merawat pasien Covid-19.

Kenyataan itu membuat perawat seperti Adam Johnston semakin khawatir. Menurut Kepala Asosiasi Perawat Darurat Negara Bagian Dakota Utara itu, segalanya menjadi lebih sulit.

Baca juga: Kisah Perawat Perempuan Indonesia yang Jadi Pahlawan di Negeri Uncle Sam

"Kita semakin bertanya-tanya, ketika duduk menikmati camilan misalnya dengan perawat lain," ujar Johnston. "Apakah saya sudah berjarak dari mereka? Apakah saya aman? Atau tidak?"

Tindakan Burgum rupanya diizinkan oleh pihak Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (CDC).

Hal itu merefleksikan betapa pekerja medis amat langka di salah satu wilayah paling terdampak di negara itu, menurut Dr Thomas Tsai, asisten profesor di Harvard's School of Public Health.

Menurut Tsai, rumah sakit di seluruh negeri 'Uncle Sam' sedang mempertimbangkan opsi seperti Dakota Utara untuk kasus infeksi yang melonjak dan membuat rumah sakit kewalahan.

Baca juga: Kabar Mayat Menumpuk di RS Daerah, Pasien Covid-19 di Moskwa Mengaku Lebih Beruntung

Meski Gubernur Burgum merasa keputusannya dapat membantu pihak rumah sakit Dakota Utara, pihak perawat merasa sebaliknya.

Keputusan itu dianggap membebani para petugas medis yang sebenarnya sudah dibebani juga dengan tidak adanya peraturan untuk masyarakat umum dalam hal pencegahan penyebaran virus.

Di bawah pedoman CDC, petugas medis yang terinfeksi tanpa gejala yang merawat pasien Covid-19 haruslah diukur suhu tubuhnya sebelum melakukan pekerjaan mereka. Hal itu untuk memastikan bahwa mereka tidak memiliki gejala apapun.

Petugas dengan gejala ringan sekalipun tidak diizinkan untuk merawat pasien.

Baca juga: Gara-gara Terinfeksi Covid-19, Perawat Ini Terkena Serangan Jantung dan Hilang Ingatan

Sementara itu, menurut Dr Marcus Plescia, kepala petugas medis di Asosiasi Pejabat Kesehatan Negara Bagian dan Teritorial menunjukkan bahwa rumah sakit harus menentukan apakah karyawan yang terinfeksi tanpa gejala dan masih dipekerjakan merupakan pelanggaran UU HIPAA.

Meskipun peralatan perlindungan ketat dipakai untuk mencegah infeksi menyebar di antara staf rumah sakit.

Ironisnya, banyak perawat mengatakan bahwa mereka sudah berada di ambang kehancuran, dan beberapa dari mereka mulai merasa putus asa.

“Kami menjadi sangat kurus dan tidak ada akhir [dari wabah] yang dapat kami lihat,” kata Kami Lehn, seorang perawat di sebuah rumah sakit di Fargo, yang merupakan kota terbesar di Dakota Utara.

Baca juga: Rumah Sakit di Negeri Uncle Sam Kewalahan Atasi Kasus Infeksi Covid-19

Kristin Roers, administrator rumah sakit dan senator negara bagian Republik dari Fargo mengatakan bahwa langkah Burgum akan membantu rumah sakit dalam merawat pasien.

Tapi, dia juga menyadari bahwa hal itu akan menjadi dilematis bagi staf rumah sakit. 

"Saya sungguh dapat memahami kegelisahan itu," ujar Roers, "Tapi, apa yang dapat Anda lakukan ketika tidak ada ]tenaga medis] yang tersisa untuk merawat pasien?" pungkasnya.

Saat ini di Amerika Serikat secara keseluruhan berdasarkan laporan Worldometers  memiliki total kasus infeksi akibat Covid-19 sebanyak 11,367,214 kasus dengan angka kematian sebanyak 251,901 jiwa. Adapun sebanyak 6,937,236 orang dinyatakan pulih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com