Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Azerbaijan Klaim Rebut Shusha, Kota Penting di Nagorno-Karabakh

Kompas.com - 08/11/2020, 18:27 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BAKU, KOMPAS.com - Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menyatakan, pasukannya berhasil merebut Shusha, kota penting di Nagorno-Karabakh, dari separatis Armenia.

Jika klaim yang diutarakan Aliyev benar, maka Baku sudah memperoleh kemenangan strategis dalam perang yang pecah lebih dari sebulan lalu.

"Dengan kebanggaan dan kebahagiaan besar, saya menginformasikan kota Shusha sudah dibebaskan," kata Aliyev dalam pidato di televisi.

Baca juga: Perang Azerbaijan-Armenia Masih Membara, Medan Tempur Geser ke Puncak Bukit

Dikutip AFP Minggu (8/11/2020), Aliyev menyatakan 8 November akan diingat rakyat Azerbaijan sebagai hari di mana mereka mengembalikan Shusha.

Dalam beberapa hari terakhir, kota itu dan sekelilingnya menjadi medan tempur paling sengit Baku dengan pasukan separatis Armenia.

Yerevan belum memberikan respons atas klaim Aliyev. Tapi sebelumnya sejumlah pejabat menuturkan memang ada perang di kota Nagorno-Karabakh itu.

"Semalaman, pertempuran sengit tengah berlangsung di Shushi (Shusha dalam penamaan Armenia)," kata juru bicara kementerian pertahanan, Shushan Stepanyan.

Sesaat sebelum Aliyev mengeklaimnya, pemerintah Armenia menyatakan di Twitter bahwa baku tembak masih terus terjadi di Shushi.

Yerevan menegaskan bahwa upaya pengambilalihan kota tersebut adalah "mimpi siang bolong yang jelas tidak akan bisa digapai Baku".

Baca juga: Perang Nagorno-Karabakh, Azerbaijan Jatuhkan Jet Tempur Su-25 Armenia

"Meski pun mengalami kerusakan parah, kota itu masih bertahan dari gempuran musuh," demikian keterangan dari pemerintah Armenia.

Kota yang berlokasi di puncak bukit itu hanya berjarak 15 kilometer dari Stepanakert yang merupakan ibu kota Nagorno-Karabakh.

Selain itu, Shusha atau Shushi tersebut berada di jalanan utama yang menghubungkan Stepanakert dengan teritori Armenia.

Baca juga: Azerbaijan: Rusia Tak Perlu Turun Tangan Bantu Armenia

Pada 27 September, pecah perang antara Azerbaijan dengan pasukan pemberontak etnis Armenia di Karabakh, salah satu konflik tersengit sejak 1990-an.

Setidaknya 1.000 orang termasuk warga sipil dilaporkan tewas, dengan diyakini jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi dari yang tercatat.

Setidaknya sudah tiga kali terjadi upaya gencatan senjata untuk mendamaikan dua kubu. Namun, upaya tersebut gagal dengan masing-masing pihak saling menyalahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com