Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilpres Amerika, Trump Tuding Ada "Surat Suara Siluman" yang Untungkan Lawan

Kompas.com - 05/11/2020, 06:30 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Rabu (4/11/2020) menuduh adanya 'surat suara siluman' di beberapa negara bagian yang didominasi olehnya dibandingkan penantangnya, Joe Biden dari Partai Demokrat.

"Semalam saya memimpin, dengan sangat kuat di banyak negara bagian utama, dalam hampir semua kasus yang dijalankan dan dikendalikan," ujar Trump di Twitter.

Baca juga: Hasil Pilpres AS: Perolehan Suara Trump dan Joe Biden Sangat Ketat dan Sengit

"Lalu satu per satu mereka mulai menghilang secara magis ketika 'surat suara siluman' yang mengejutkan dihitung."

Melansir AFP, Trump sendiri tidak menunjukkan bukti apa pun terkait tuduhannya soal 'surat suara siluman' itu dan tidak ada laporan tentang adanya pelanggaran apa pun selama penghitungan suara.

Baca juga: Pemilu Amerika: Netizen China Berkomentar dengan Geli dan Ejekan soal Trump

Kandidat yang memimpin di banyak negara bagian telah bergeser bolak-balik saat suara dihitung.

Trump, yang tadi malam sebelum selesai penghitungan menyatakan dirinya sebagai pemenang, selama berbulan-bulan sebelumnya telah mengecam surat suara yang masuk, membuat klaim yang tidak berdasar bahwa mereka dapat saja berupa penipuan.

Baca juga: Penghitungan Suara Pilpres AS Belum Rampung, PM Slovenia Beri Ucapan Selamat ke Trump

Seperti yang diketahui, penggunaan surat suara melalui pos melonjak dalam pemilihan kali ini di tengah pandemi virus corona dengan Proyek Pemilu AS mengatakan rekor 65,2 juta orang Amerika memilih melalui surat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com