Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curi 29 Jenazah Gadis untuk Jadi "Koleksi Boneka", Pria Ini Menolak Minta Maaf

Kompas.com - 03/11/2020, 21:44 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

MOSKWA, KOMPAS.com - Seorang sejarawan Rusia menolak minta maaf, meski dia mencuri 29 jenazah gadis muda dan kemudian mengawetkannya demi "koleksi boneka".

Penolakan itu terjadi setelah dia meminta dibebaskan dari rumah sakit jiwa, sehingga dia bisa segera pergi dan menemui kekasihnya.

Anatoly Moskvin, sejarawan dari Nizhny Novgorod, mengubah mayat gadis itu menjadi "boneka", di mana dia memakaikan stoking, pakaian, hingga sepatu.

Baca juga: Pekerja Medis Rusia Perlihatkan Jenazah Korban Covid-19 Bertumpuk

Pria berusia 53 tahun itu bahkan memakaikan makeup dan liptsik ke 29 jenazah korban, sebagaimana diberitakan Daily Mail Senin (2/11/2020).

Moskvin yang merupakan pakar pemakaman itu dilaporkan menandai tanggal lahir setiap korban yang dicurinya di kamar tidurnya.

Orangtua Moskvin, yang tinggal dengannnya di satu apartemen, mengaku tidak tahu putra mereka mempunyai kebiasaan yang tidak lazim.

Saat hadir dalam sidang dengar pendapat, Moskvin menolak untuk minta maaf kepada orangtua 29 jasad gadis yang dia curi dari kuburan.

Dalam sidang, Moskvin berusaha untuk segera meninggalkan rumah sakit supaya bisa merawat ibunya sekaligus tinggal bersama pacarnya.

Dia berdalih begitu para orangtua menguburkan putri mereka, tugas mereka sudah selesai. "Mereka gadis, tak lebih menurut saya," kata dia.

Baca juga: Cari Anak Malaysia yang Terseret Ombak hingga ke Indonesia, Tim SAR Malah Temukan Jenazah Lain

"Jadi, saya tidak akan minta maaf," tegasnya. Dia juga mengaku ingin jadi guru bahasa Inggris melalui inisiatif pemerintah Rusia untuk mendongkrak bahasa asing.

Pada masa Uni Soviet, Moskvin mengaku dia bekerja sebagai penerjemah di intelijen militer Pasukan Merah, dan menulis sejumlah buku sejarah.

Salah satu komisi medis sebenarnya sudah merekomendasikan agar melepaskan Moskvin karena dia mengidap skizofrenia. Namun pengadilan menolaknya.

Pekan lalu, hakim setempat memutuskan supaya masa perawatannya di rumah sakit jiwa diperpanjang hingga enam bulan, dan membuat Moskvin gusar.

"Maaf, saya tidak akan mengatakan apa pun kalau begitu," ujar dia seusai sidang. Pada 2011, dia sempat ditahan pada 2011 atas 44 dakwaan mencuri mayat gadis usia 3-12 tahun.

Baca juga: Jenazah Balita Ditemukan Mengambang di Sungai, Diduga Bagus yang Hilang Selama Sepekan

Saat itu kepada orangtua korban, dia menuturkan bahwa mereka sudah "membuang anak mereka ke tempat dingin. Jadi saya mengambilnya dan menghangatkan mereka."

Salah satu dari mayat perempuan yang dia gali adalah Olga Chardymova, bocah berusia 10 tahun yang merupakan korban pembunuhan.

Ibunya, Natalia, mengisahkan dia sama sekali tidak menyangka bahwa selama ini dia mengunjungi peti mati putrinya yang sudah kosong.

Dia menentang pembebasan Moskvin. Namun berujar dia bakal menguburkan putrinya dengan nisan tak bernama agar tak ditemukan oleh pria itu.

Baca juga: Tak Mampu Bayar Rp 2,4 Juta untuk Pemakaman, Jenazah Remaja 19 Tahun Dibiarkan di Garasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Global
Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Global
Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Global
Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Global
Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Global
Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Global
Sejumlah 'Influencer' Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Sejumlah "Influencer" Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Global
Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Global
Suhu di Pakistan Melebihi 52 Derajat Celcius Saat Gelombang Panas

Suhu di Pakistan Melebihi 52 Derajat Celcius Saat Gelombang Panas

Global
Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Global
PM Spanyol: Mengakui Negara Palestina Penting untuk Capai Perdamaian

PM Spanyol: Mengakui Negara Palestina Penting untuk Capai Perdamaian

Global
Dinamika Geopolitik Timur Tengah: ICC Ingin Tangkap Netanyahu

Dinamika Geopolitik Timur Tengah: ICC Ingin Tangkap Netanyahu

Global
Apa Itu Koridor Philadelphia di Gaza, Mengapa Sangat Diinginkan Israel?

Apa Itu Koridor Philadelphia di Gaza, Mengapa Sangat Diinginkan Israel?

Internasional
Demo Pro-Palestina di Paris, 10.000 Orang Protes Serangan Israel ke Rafah

Demo Pro-Palestina di Paris, 10.000 Orang Protes Serangan Israel ke Rafah

Global
Jaring Penghalang Pemandangan Gunung Fuji Jepang Dibolongi Orang

Jaring Penghalang Pemandangan Gunung Fuji Jepang Dibolongi Orang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com