Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kim Jong Un Menyesal 50 Tahun Rumah Masyarakat Rusak

Kompas.com - 14/10/2020, 14:16 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berjanji untuk membantu memulihkan daerah yang dilanda bencana topan dan membangun setidaknya 25.000 rumah selama 5 tahun ke depan, kata media pemerintah, KCNA, pada Rabu (14/10/2020).

Kim mengunjungi salah satu daerah yang paling parah terdampak topan dan menyatakan penyesalannya, karena sudah lebih dari 50 tahun masyarakat yang tinggal di sana mengalami kerusakan rumah.

Baca juga: Korea Utara Miliki Universitas Baru, Dinamakan Kim Jong Un

Kemudian, Kim mendesak militer untuk memulai rencana konstruksi yang lebih ambisius, kata KCNA.

Melansir Reuters pada Rabu (14/10/2020), kunjungan itu dilakukan setelah Kim tampak meneteskan air mata pada perayaan 75 tahun bedirinya Partai Buruh di Lapangan Kim Il Sung, Pyogyang pada Sabtu (10/10/2020).

Baca juga: Saat Kim Jong Un Menangis, Warga Korea Utara Ikut Menitikkan Air Mata

Dalam perayaan tersebut, dia berterima kasih kepada warga atas pengorbanan mereka, dalam demonstrasi yang paling mencolok tentang bagaimana dia mengandalkan persona "setiap warganya" untuk mengatasi krisis negaranya yang semakin dalam.

Menurut laporan media pemerintah, militer Korea Utara telah mencapai tingkat konstruksi 60 persen untuk sedikitnya 2.300 rumah di daerah Komdok di provinsi Hamgyong Selatan, timur laut ibu kota, Pyongyang.

Baca juga: Kim Jong Un Terima Ucapan Selamat dari Pemimpin Partai Komunis Rusia

Kim mengatakan rumah baru sekarang hanya dibangun ketika yang lama diruntuhkan oleh bencana alam.

Ia menyerukan "revolusi" dalam rencana konstruksi, yang dimulai dengan rencana membangun 25.000 rumah selama 5 tahun yang akan diresmikan pada Januari.

Baca juga: Jika Terpilih Jadi Presiden, Joe Biden Akan Berjumpa dengan Kim Jong Un

Pekan lalu, Kim meminta negaranya untuk memulai "kerja cepat" selama 80 hari, untuk mencapai tujuan ekonomi sebelum kongres pada Januari, untuk memutuskan rencana 5 tahun yang baru.

Korea Utara mengalami tahun yang berat karena dampak tindakan anti-virus corona, sanksi internasional, dan beberapa topan yang melanda kota-kota.

Baca juga: Pamer Rudal Balistik Raksasa, Kim Jong Un Tantang Presiden AS?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com