Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digigit Nyamuk, Kaki Pria Ini Membengkak hingga 5 Kali Lipat

Kompas.com - 10/10/2020, 22:54 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

PHNOM PENH, KOMPAS.com - Seorang pria di Kamboja menceritakan kakinta membengkak hingga lima kali lipat karena digigit nyamuk 20 tahun silam.

Bong Thet harus menyeret kaki dengan rasa sakit melanda, karena penyakit yang disebabkan oleh parasit dan tak bisa disembuhkan itu.

Pria 27 tahun yang tinggal di Kampong Chhnang itu mengungkapkan, dia mempunyai cita-cta untuk menjadi pemain sepak bola.

Baca juga: Tukang Ojek di Kota Batu Positif Covid-19, Alami Sesak Napas dan Kaki Bengkak Membiru

Namun, kini Bong harus mengubur impiannya dalam-dalam setelah rasa sakit melanda di kaki ketika dia masih berusia enam tahun.

Bong menceritakan, tumor mulai tumbuh di luka kakinya, di mana orangtuanya saat itu mengira hanya sekadar luka gores karena bermain di luar.

Tapi, sedikit demi sedikit gumpalan itu terus tumbuh di sekitar kakinya dan benar-benar menutupinya ketika dia berumur 12 tahun.

Orangtua Bong, yang bekerja di pabrik, tak bisa mencarikan pengobatan untuknya. Jadi, kondisinya terus memburuk selama bertahun-tahun.

Dilansir Daily Mail Kamis (8/10/2020), Bong pun terpaksa berhenti sekolah karena dia sudah kesulitan untuk berjalan jauh.

Baca juga: Remaja 17 Tahun Pemilik Kaki Terpanjang di Dunia, Siapa Dia?

Bahkan jika dia nekat untuk bersekolah, teman-temannya bakal mengejeknya soal kaki, di mana kondisi itu berlangsung terus menerus.

Selama 20 tahun, Bong pun hanya bisa menahan penderitaan itu. Hingga ada orang baik yang mendengar kisahnya dan menawarkan bantuan.

Pengusaha Dana Try memberikan uang 1.900 poundsterling (Rp 36,5 juta), di mana Bong untuk pertama kalinya bisa pergi ke rumah sakit.

Setelah melakukan pemeriksaan darah, Bong didiagnosa menderita Lymphatic filariasis, penyakit yang disebabkan parasit seperti cacing.

Baca juga: Usai Digigit Ular Gibug, Tangan Wagiyo Bengkak dan Melepuh

Tim dokter menerangkan, asngat dimungkinkan dia menderita penyakit tersebut dari gigitan nyamuk yang kemudian digaruk dan berdarah.

Penyakit ini merupakan salah satu pemicu disabilitas di dunia, dengan saat ini belum ditemukan vaksin atau obat untuk menyembuhkannya.

Hatinya langsung mencelos saat mengetahui penyakit itu tak bisa disembuhkan. Meski begitu, dia mengaku berterima kasih atas donasi yang diterima.

"Ini akan membuat hidup saya lebih mudah mengetahui ada orang yang peduli kepada saya. Uang ini akan dipakai untuk pengobatan dan makanan," kata dia.

Baca juga: Kaki Bengkak Saat Hamil Perlu Diwaspadai Pada Kondisi Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com