Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dicurigai Komplotan Anti-Pemerintah China, 9 Orang Ditahan Setelah Bantu Aktivis Melarikan Diri ke Taiwan

Kompas.com - 10/10/2020, 16:06 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

HONG KONG, KOMPAS.com - Sembilan orang yang dicurigai membantu 12 aktivis Hong Kong untuk melarikan diri ke Taiwan dicegat otoritas China pada Agustus lalu, ditahan di pusat daratan China oleh polisi.

Melansir Reuters pada Sabtu (10/10/2020), tahanan itu mendapatkan ketidakadilan dengan muncul laporan dari pihak keluarga, bahwa mereka tidak diberi akses ke pengacara independen.

Penangkapan tersebut memicu kecurigaan otoritas Hong Kong bekerjasama dengan pemerintahan pusat China. Hal itu meningkatkan keprihatinan dari kelompok hak asasi manusia hingga skala internasional.

Baca juga: Terus Diserang China, Taiwan: Mana Janjimu?

Kelompok itu ditahan di kota Shenzhen di selatan China setelah pihak berwenang mencegat kapal mereka dan menuduh mereka melakukan penyeberangan perbatasan secara ilegal.

Mereka juga dikaitkan dengan aksi protes anti-pemerintah di Hong Kong pada tahun lalu, yang dilabeli sebagai tindak kejahatan.

Menurut keterangan polisi, 9 orang dari kelompok itu terdiri dari 4 pria dan 5 wanita. Mereka dicurigai mengatur transportasi bagi 12 aktivis yang menjadi buronan, kata pejabat polisi Hong Kong Ho Chun-tung.

Baca juga: AS Embargo Bank Iran, Teheran Minta Bantuan China

"Satu arah dengan penyelidikan kasus ini adalah apakah mereka membantu orang lain melarikan diri," kata Ho, pengawas Biro Kejahatan dan Triad Terorganisir (OCTB).

Kemudian, Ho menambahkan bahwa dia tidak mengesampingkan kemungkinan penangkapan lebih banyak. Pada kesempatan yang sama, ia juga menepis tuduhan kerabat bahwa polisi di Hong Kong berperan dalam penangkapan di China.

Baca juga: China Teken Perjanjian Distribusi Vaksin Corona ke Negara-negara Miskin

"Penangkapan di pusat daratan China tidak ada hubungannya dengan polisi Hong Kong," tambah Ho.

Polisi juga menyita uang tunai sebesar 64.500 dollar AS (Rp 947,5 juta), komputer, ponsel, dan dokumen yang terkait dengan pembelian sebuah kapal.

Orang-orang mulai meninggalkan Hong Kong menuju Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri sejak bulan-bulan awal protes.

Baca juga: 5.000 Hewan Peliharaan Mati dalam Kardus di China, Seminggu Tidak Makan

Kebanyakan dari mereka pindah secara legal, melalui udara, tetapi beberapa dengan perahu nelayan, kata aktivis di Taipei yang membantu warga Hong Kong mendapatkan visa, kepada Reuters.

Pihak berwenang Hong Kong mengatakan mereka yang ditahan akan diwakili oleh pengacara China daratan pilihan mereka, meski pun dari daftar yang diberikan oleh otoritas China.

Keluarga para tahanan telah ditawarkan bantuan yang "dibutuhkan dan layak", yang akan terus berlanjut, kata pihak berwenang.

Baca juga: Trump soal Covid-19: Ini Salah China, Ini Bukan Salah Kalian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com