Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Anak 11 Tahun Bunuh Diri Diduga karena Game Online "Tantangan Horor"

Kompas.com - 01/10/2020, 20:52 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Daily Mail

ROMA, KOMPAS.com - Seorang anak laki-laki berusia 11 tahun di Itali, bunuh diri dengan meninggalkan pesan terakhir yang mengerikan kepada orangtuanya.

Pesan terakhir anak itu memicu ketakutan bahwa dia bunuh diri karena main "permainan bunuh diri" yang mirip dengan Blue Whale.

Bocah itu dilaporkan melompat dari jendela 10 lantai di Via Mergellina di Chiaia, Napoli, Italia sekitar pukul 01.00 pada Selasa (29/9/2020).

Petugas polisi kemudian melihat tabletnya yang kemudian menemukan kata-kata terakhirnya yang berbunyi, "Aku mencintaimu ibu dan ayah. Saya harus mengikuti pria kulit hitam dengan tudung."

Baca juga: Eks Manajer Kampanye Trump yang Kena Prank K-Pop Hampir Bunuh Diri

Penyelidik belum mengesampingkan spekulasi bahwa bocah lelaki itu nekad bunuh diri karena ia mengikuti "tantangan horor", yang terkait dengan karakter fiksi online bernama Jonathan Galindo, menurut media Italia, seperti yang dilansir dari Daily Mail pada Kamis (1/10/2020).

Galindo adalah sosok misterius yang menyamar menjadi anjing humanoid berkerudung gelap yang menantang anak-anak untuk melakukan tindakan yang semakin ekstrim dan berbahaya, yang puncaknya mengarah pada tindakan diri.

Bocah 11 tahun itu sebelum bunuh diri, digambarkan sebagai anak yang sehat, sporty, populer, dan memiliki latar belakang dari keluarga kelas menengah.

Baca juga: Miss Sherlock Yuko Takeuchi Tewas Bunuh Diri, Jepang Imbau Warganya

Diperkirakan dia bisa saja memainkan game online baru yang dimulai ketika pemain, biasanya anak-anak dan remaja, menambahkan Galindo di semua saluran media sosial.

Tugas dimulai dengan perintah yang cukup biasa seperti "bangun di tengah malam" atau "menonton film menakutkan".

Namun, tugas secara bertahap meningkat karena Galindo mendesak pemain untuk melukai diri sendiri atau menempatkan diri mereka dalam bahaya mematikan, seperti "berdiri di langkan blok menara".

Tantangan terakhir adalah permintaan agar pengguna bunuh diri.

Baca juga: Suami Bunuh Diri Beberapa Hari Setelah Menikah, Istrinya Loncat dari Balkon untuk Menyusul

Wajah Galindo diciptakan oleh penata rias yang menentang bunuh diri dan mengecam hubungan antara seni dan karakternya.

Galindo telah dibandingkan dengan Blue Whale Challenge yang menetapkan 50 tugas selama 50 hari sebelum mendesak penggunanya untuk bunuh diri.

Blue Whale, yang telah ada sejak 2015, telah dikaitkan dengan lebih dari 130 kasus bunuh diri anak muda di seluruh dunia.

Permainan itu kemudian dibuat ulang oleh Momo Challenge yang pertama kali dilaporkan pada Juli 2018.

Baca juga: Seorang Ibu Dicurigai Tega Bunuh 5 Anak dan Pergi Bersama 1 Anak Lainnya untuk Bunuh Diri

Momo Challenge dimulai di WhatsApp dan menantang pengguna untuk menghubungi "Momo" dengan mengirim pesan ke nomor yang tidak dikenal.

Pengguna tersebut kemudian diburu dengan gambar menakutkan dan pesan kekerasan yang mengarah ke seruan kepada "pemain" untuk bunuh diri.

Tidak ada yang tahu dari mana asal Momo, atau siapa yang berada di belakang tren yang mengganggu, meski pun itu dihubungkan dengan setidaknya 7 nomor telepon yang dimulai dengan kode dari Jepang dan beberapa negara di Amerika Latin.

Sementara, investigasi terhadap bocah 11 bunuh diri itu masih berlangsung.

Momo Challenge, yang pertama kali dilaporkan pada Juli 2018, melihat pengguna diburu dengan gambar-gambar menakutkan dan pesan kekerasan yang mengarah ke seruan bagi pemain untuk bunuh diri.Twitter Via Daily Mail Momo Challenge, yang pertama kali dilaporkan pada Juli 2018, melihat pengguna diburu dengan gambar-gambar menakutkan dan pesan kekerasan yang mengarah ke seruan bagi pemain untuk bunuh diri.

Baca juga: Filipina Umumkan Identitas Pelaku Bom Bunuh Diri yang Tewaskan 14 Orang di Jolo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com