Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Xi Jinping: Tidak Boleh Ada Negara yang Bertindak Layaknya "Bos Dunia"

Kompas.com - 22/09/2020, 17:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Presiden China Xi Jinping mengatakan Beijing tidak akan mengizinkan negara mana pun untuk mengontrol nasib negara lain dan bertindak layaknya "bos dunia".

Komentar Xi tersebut dilaporkan oleh media yang dikelola pemerintah China Global Times pada Selasa (22/9/2020).

Berbicara pada pertemuan tingkat tinggi dalam memperingati 75 tahun berdirinya Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Xi mengatakan tidak ada negara yang berhak mendominasi urusan global, mengontrol nasib orang lain, atau menyimpan keuntungan dalam pembangunan untuk dirinya sendiri.

"Bahkan seharusnya seseorang tidak diizinkan melakukan apa pun yang dia suka dan menjadi hegemon, pengganggu, atau (merasa sebagai) bos dunia," tulis media tersebut mengutip Xi.

Baca juga: Ren Zhiqiang Kritikus Xi Jinping Dipenjara 18 Tahun karena Korupsi

Dalam laporan tersebut, Xi tidak menyebut negara mana pun, meski tampaknya merujuk pada Amerika Serikat (AS) sebagaimana dilansir Anadolu Agency.

Sebagaimana diketahui baik Negeri “Uncle Sam” maupun Negeri “Panda” belakangan ini bersitegang di segala sektor.

Menyerukan peningkatan representasi negara berkembang di PBB, dia menekankan bahwa organisasi terbesar di dunia tersebut juga harus menegakkan supremasi hukum.

"Mereka tidak boleh dikuasai oleh siapa saja yang mengacungkan tinju kuat ke orang lain," kata Xi.

Baca juga: Presiden Xi JInping Disebut Arsitek Upaya China Menembus Perbatasan dengan India

Dia menambahkan, hubungan antar-negara dan koordinasi kepentingan PBB harus berdasarkan aturan dan kelembagaan.

Xi juga menekankan bahwa negara-negara besar di dunia harus memimpin dengan memberi teladan dalam mengadvokasi dan menegakkan supremasi hukum internasional.

"Tidak boleh ada praktik pengecualian atau standar ganda. Dan hukum internasional juga tidak boleh didistorsi dan digunakan sebagai dalih untuk melemahkan hak dan kepentingan sah negara lain atau perdamaian dan stabilitas dunia," kata Xi.

Baca juga: Presiden Xi Jinping: China Telah Lewati Cobaan Virus Corona yang Luar Biasa

Dia menekankan bahwa PBB harus mempromosikan kerja sama untuk menjawab tantangan bersama umat manusia.

“Untuk mengamalkan prinsip multilateralisme, kita harus bertindak, bukan hanya bicara, harus ada obatnya, bukan terapi saja,” imbuhnya.

Dia memuji peran PBB di dunia dan perjalanannya selama 75 tahun.

Xi juga menambahkan negaranya dengan tegas mempertahankan peran sentral PBB dalam urusan internasional.

Baca juga: Hampir Seminggu Ditahan, Profesor yang Kritik Xi Jinping Kejam Kini Bebas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com