WELLINGTON, KOMPAS.com - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menyampaikan permintaan maaf, setelah dia selfie sambil tak memakai masker dan berdekatan.
Insiden itu terjadi ketika Ardern tengah menemui para pendukungnya di Universitas Massey, Palmerston North, pada Kamis pekan lalu (17/9/2020).
Saat itu, PM Selandia Baru dari Partai Buruh itu dipenuhi oleh para mahasiswa saat meninggalkan, dan kemudian selfie massal itu terjadi.
Baca juga: Satu Bulan Undur Pemilu, Krisis dan Perubahan Iklim Jadi Isu Utama Kampanye di Selandia Baru
Berdasarkan larangan yang diterapkan "Negeri Kiwi" untuk melawan virus corona, publik harus menjaga jarak paling tidak dua meter.
Ketua Partai Act, David Seymour, kemudian menyuarakan kritikannya karena Ardern tidak menaati aturan yang dibuat pemerintahannya sendiri.
Hospitality businesses can't make money at Level 2 because of single server and social distancing rules. Meanwhile, the person responsible for the rules is self-serving and not social distancing. pic.twitter.com/4HUMKJNkU4
— David Seymour (@dbseymour) September 18, 2020
Dalam unggahannya di Twitter, Seymour menyatakan saat ini bisnis tidak bisa berfungsi karena aturan social distancing Level 2.
"Sementara itu, orang yang bertanggung jawab membuat aturan itu malah tidak menjaga jarak dan berswafoto," sindirnya dikutip New Zealand Herald.
Penantangnya dari Partai Nasional Judith Collins mengaku "sangat kaget" dengan selfie yang dilakukan PM Selandia Baru sejak 2017 itu.
Dalam konferensi pers Senin waktu setempat (21/9/2020), Collins menyindir Ardern nampaknya tidak khawatir dirinya terlalu dekat dengan orang.
Saat ditanya apakah Ardern bersikap munafik, Collins menjawab bahwa sebagian besar publik "Negeri Kiwi" tentu berpikir demikian.
Baca juga: Selandia Baru Bakal Cabut Pembatasan Virus Corona, Kecuali di Kota Ini
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan