Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kangen Naik Pesawat, Tiket Terbang Tanpa Mendarat Ludes Terjual 10 Menit

Kompas.com - 21/09/2020, 12:39 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

CANBERRA, KOMPAS.com - Industri penerbangan dan hotel adalah dua sektor yang termasuk paling terkena dampak akibat pembatasan pergerakan internasional di banyak negara saat pandemi Covid-19.

Sambil menunggu berakhirnya pandemi, muncul ide baru untuk menggerakkan dua industri tersebut dengan menawarkan penerbangan melihat tempat wisata dari udara serta menikmati liburan dari hotel berbintang di kota sendiri.

Maskapai penerbangan utama Australia, Qantas sekarang menawarkan paket bernama "Great Southern Land", dengan yang paling murah seharga 787 dollar Australia, atau sekitar Rp 8 juta untuk kelas ekonomi.

Penerbangan akan dimulai dari Sydney dan berakhir di Sydney juga.

Baca juga: 4 Tahun Beli Tiket Pesawat yang Delay, Ibu Ini Raup Uang Rp 6 Miliar

Di luar dugaan, menurut Qantas, hanya dalam waktu 10 menit sejak ditawarkan, 130 orang sudah membeli tiket untuk penerbangan tersebut.

Perbatasan NSW dengan Queensland masih ditutup namun penumpang bisa melihat keindahan Great Barrier Reef dari udara.LISA MICHELE BURNS via ABC INDONESIA Perbatasan NSW dengan Queensland masih ditutup namun penumpang bisa melihat keindahan Great Barrier Reef dari udara.
"Kami tahu penerbangan ini akan populer namun kami tidak menduga akan habis dipesan dalam waktu 10 menit," kata juru bicara Qantas.

"Ini mungkin penerbangan yang terjual paling cepat dalam sejarah Qantas.

"Banyak orang tampaknya memang rindu untuk terbang dan merasakan penerbangan."

Dalam penerbangan selama 7 jam, penumpang akan dibawa melihat tempat wisata ikonik di Australia, seperti Great Barrier Reef atau Uluru, yang sekarang masih ditutup karena pembatasan perbatasan negara bagian masih diberlakukan.

Baca juga: Pria Inggris Pukul Wanita Afrika di Dalam Pesawat, Penumpang Heboh

Dari ketinggian 4 ribu kaki, para penumpang juga akan bisa melihat tempat wisata seperti Kata Tjuta, Byron Bay, Bondi Beach, dan Sydney Harbour.

Kapten David Summergreene akan menjadi pilot penerbangan pada 10 Oktober mendatang dan ia mengatakan "senang sekali" bisa terbang lagi setelah beberapa bulan tidak terbang.

"Ini akan mengingatkan saya ke masa dulu di awal saya belajar terbang, dengan pesawat ringan terbang rendah," katanya.

Sydney Harbour Bridge Australia.ABC/GRAEME POWELL via ABC INDONESIA Sydney Harbour Bridge Australia.
CEO Qantas Alan Joyce mengatakan, penerbangan "Great Southern Land" merupakan salah satu usaha untuk perusahaannya bertahan sejauh ini.

"Penerbangan ini berarti kerja bagi staf, yang tentu lebih bersemangat dibandingkan yang lain untuk bisa melihat pesawat terbang lagi di udara," katanya.

Qantas mengatakan tidak menutup kemungkinan menyelenggarakan penerbangan serupa di masa depan, melihat model penerbangan serupa sudah dilakukan juga oleh maskapai penerbangan di Asia.

Baca juga: Setelah AS, Giliran Pesawat Norwegia yang Dicegat MiG-31 Rusia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com