Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tindih Leher Pria Palestina, Tentara Israel Dikecam

Kompas.com - 03/09/2020, 18:27 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

RAMALLAH, KOMPAS.com - Pejabat Palestina mengecam seorang tentara Israel yang terekam menindih leher pria Palestina dalam keadaan diborgol dalam unjuk rasa di Tepi Barat yang diduduki Israel. Militer Israel mengatakan sedang menyelidiki insiden tersebut.

Rekaman video menunjukkan Khairi Hanoon, seorang aktivis berusia 60-an tahun, didorong ke tanah oleh seorang serdadu.

Tentara itu kemudian menindih leher dan kepala Hanoon dengan lutut selama 50 detik. Pihak Palestina mengecam insiden itu, tetapi militer Israel mengatakan tindakan pasukannya terkendali.

Baca juga: Pencaplokan Tepi Barat oleh Israel Ditunda atau Ditangguhkan? Palestina Tuduh UEA Bermain Retorika

Dikatakannya rekaman itu "hanya sebagian, miring, dan tidak mencerminkan kerusuhan dan kekerasan terhadap aparat keamanan yang terjadi sebelum penangkapan".

Kejadian itu direkam dalam aksi protes menentang pembangunan permukiman Israel di Desa Shufa, dekat Nablus, pada Selasa (1/9/2020) .

Permukiman di wilayah Palestina yang diduduki Israel seperti itu dianggap melanggar hukum internasional, tetapi Israel menganggapnya sah.

"Beberapa orang berusia lanjut melakukan pawai, dan berpikir tentara tak bakalan meyerang kami, tetapi kami keliru," kata Hanoon seperti dikutip surat kabar Haaretz.

"Usia saya 60, apa yang bisa saya lakukan terhadap seorang serdadu bersenjata? Tetapi bagi tentara di lokasi kejadian, saya adalah ancaman, dan dalam hitungan menit ia mulai menyerang saya secara brutal."

Baca juga: Pemimpin Agung Iran Khamenei Sebut UEA Pengkhianat Dunia Islam dan Palestina

Israel sebut Hanoon penghasut

Ia membandingkan insiden ini dengan tindakan yang dialami oleh George Floyd yang meninggal dunia di tangan kepolisian Amerika Serikat.

Pada 25 Mei, seorang polisi di kota Minneapolis menindih leher Floyd selama beberapa menit bahkan sesudah ia mengatakan tak bisa bernapas. Peristiwa itu memicu protes di Amerika dan juga dunia.

"Itulah yang saya rasakan, dan saya merasa ia mencekik saya," kata Hanoon.

Ia kemudian dibebaskan dan pulang ke rumahnya.

Foto penindihan leher Hanoon disebarkan oleh media Palestina, dan seorang pejabat menyebut insiden ini "kejam".

Baca juga: Berkomitmen Membentuk Negara Palestina, Raja Bahrain Tolak Normalisasi dengan Israel

Militer Israel mengatakan sekitar 200 orang terlibat dalam "kerusuhan kekerasan" di Shufa. Batu-batu dilemparkan dan tentara diserang.

"Pada satu saat, seorang warga Palestina, yang diketahui sebagai penghasut utama dalam banyak aksi kerusuhan di Tepi Barat, berkali-kali mendorong komandan pasukan dan berusaha memprovokasi," kata militer Israel.

"Komandan mengekang diri, tetapi setelah ia diserang beberapa kali, pasukan terpaksa menangkap terduga pelaku karena ia terus menerus menyerang pasukan dan melakukan kerusuhan.

"Terduga pelaku juga menolak ditangkap, dan pasukan terpaksa memborgolnya.Setelah ditangkap, terduga pelaku mendapat perawatan medis di tempat kejadian."

Baca juga: Pertemuan DK PBB, Indonesia Dorong Masyarakat Internasional Tolak Aneksasi Tepi Barat Palestina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com