Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Covid-19 dari Seluruh Dunia Akan Diterima WHO Pekan Depan

Kompas.com - 29/08/2020, 08:58 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

GENEWA, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pekan depan akan menerima serangkaian vaksin Covid-19 yang dijanjikan dari berbagai negara untuk seluruh dunia.

Namun, menurut laporan Reuters pada Jumat (28/8/2020), badan tersebut telah mengurangi ambisinya terhadap program global vaksin vius corona tersebut.

Amerika Serikat (AS), Jepang, Inggris, dan Uni Eropa telah mencapai kesepakatan mereka sendiri untuk mengamankan jutaan dosis vaksin Covid-19 untuk warganya, mengabaikan peringatan badan PBB bahwa "nasionalisme vaksin" akan menekan pasokan.

Para ahli memperingatkan bahwa jika negara lainnya juga melakukan hal sama, maka strategi WHO untuk memerangi pandemi virus corona secara global dan adil berisiko gagal.

“Jika itu terjadi, cukup jelas bahwa volume vaksin yang tersedia tidak mencukupi untuk negara lain, terutama dalam 6 hingga 9 bulan pertama,” kata Alex Harris, kepala kebijakan global di badan amal kesehatan Wellcome Trust.

Negara-negara yang ingin menjadi bagian dari inisiatif WHO, yang dijuluki COVAX, harus mengirimkan pernyataan minatnya untuk berkontribusi paling lambat Senin (31/8/2020).

Lebih dari 170 negara, termasuk Kanada, Norwegia, Korea Selatan, dan Inggris, telah mengajukan pernyataan minat yang tidak mengikat untuk berpartisipasi dalam skema tersebut.

Baca juga: Ciptakan Vaksin Corona Pertama di Dunia, Benarkah Rusia Ambil Jalan Pintas?

Negera-negara tersebut disebut WHO sebagai satu-satunya inisiatif global untuk memastikan vaksin Covid-19 tersedia di seluruh dunia untuk negara kaya dan negara miskin.

Dalam program COVAX ini telah mendaftarkan 9 kandidat vaksin Covid-19 dan menetapkan rencana untuk mendapatkan serta mengirimkan 2 miliar dosis pada akhir 2021 di seluruh negara yang mendaftar.

Namun, kabarnya cukup sulit untuk membuat negara-negara kaya ikut serta secara penuh, melebihi janji pendanaan dan kata-kata hangat tentang menyumbangkan kelebihan vaksin yang akan diproduksi di dalam negerinya.

Pekan lalu, kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengkritik negara-negara penimbun vaksin, memperingatkan bahwa strategi tersebut akan memperburuk pandemi virus corona.

Dalam seruan terakhir untuk mendapatkan dukungan sebelum batas waktunya, Senin, dia menulis surat kepada anggota yang mendesak partisipasi negara-negara kaya.

Seorang juru bicara mengatakan kepada Reuters bahwa Komisi Uni Eropa "berkomitmen penuh" untuk keberhasilan COVAX, tapi secara paralel, mereka juga mengadakan pembicaraan dengan produsen vaksin dalam negeri untuk memasok blok negara tersebut.

Inggris mengatakan mendukung COVAX untuk memastikan akses yang sama ke vaksin, termasuk pendanaan, sambil melakukan kesepakatan pasokan bilateral sendiri.

Gedung Putih tidak segera mengomentari situasi tersebut. AS tidak berpartisipasi dalam peluncuran program pada April atau acara penggalangan dana pada Mei.

Baca juga: Soal Vaksin Corona, Meme Presiden Putin sampai Kabar Hoaks Banjiri Media Sosial

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com