Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Aktivis Tewas Ditembak di Irak, AS Murka

Kompas.com - 21/08/2020, 06:13 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyatakan kemurkaannya atas pembunuhan aktivis masyarakat sipil di Irak.

AS juga menyatakan kemarahannya atas serangan terhadap pengunjuk rasa di Baghdad dan Basra.

Dilansir dari Reuters, Kamis (20/8/2020), Seorang aktivis berjenis kelamin perempuan tewas pada Rabu (19/8/2020) dan tiga lainnya terluka ketika orang-orang bersenjata tak dikenal melepaskan tembakan di Basra.

Ketiganya sedang menumpangi sebuah mobil dan tembakan tersebut secara membabi-buta menembaki mobil tersebut.

Peristiwa tersebut adalah insiden ketiga dalam sepekan terakhir di mana orang-orang bersenjata menargetkan aktivis politik anti-pemerintah.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Morgan Ortagus dalam sebuah pernyataan menyatakan pihaknya mendesak Irak untuk melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.

Baca juga: Buntut Serangan Pesawat Nirawak, Irak Berang dan Batalkan Kunjungan Menteri Turki

"Kami mendesak Pemerintah Irak untuk mengambil langkah segera untuk meminta pertanggungjawaban milisi, preman, dan geng kriminal yang menyerang warga Irak menggunakan hak mereka untuk melakukan protes damai," kata Ortagus.

Pada Jumat (14/8/2020) pekan lalu seorang aktivis juga tewas. Hal itu memicu gelombang protes yang cukup masif.

Selama tiga hari aksi potes digelar dan personel keamanan nasional menembaki pengunjuk rasa yang melemparkan batu dan bom molotov ke rumah gubernur.

Akibat insiden tersebut, Perdana Menteri Irak Mustafa Al Kadhimi memecat sejumlah polisi dan kepala keamanan nasional pada Senin (17/8/2020).

Kadhimi juga memerintahkan penyelidikan atas kekerasan tersebut.

Baca juga: Pesawat Nirawak Turki Serang Perbatasan, 2 Perwira Irak Tewas

Dia lantas mengadakan pembicaraan di Gedung Putih pada Kamis (20/8/2020) dengan Presiden AS Donald Trump.

Trump mengatakan kepada wartawan bahwa dia menantikan hari ketika pasukan AS dapat meninggalkan Irak.

"Kami akan segera pergi," kata Trump, tanpa menjelaskan jadwal penarikan pasukan AS dari Irak.

Baca juga: 560 Orang Tewas Selama Demo Anti-pemerintah di Irak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com