WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyatakan kemurkaannya atas pembunuhan aktivis masyarakat sipil di Irak.
AS juga menyatakan kemarahannya atas serangan terhadap pengunjuk rasa di Baghdad dan Basra.
Dilansir dari Reuters, Kamis (20/8/2020), Seorang aktivis berjenis kelamin perempuan tewas pada Rabu (19/8/2020) dan tiga lainnya terluka ketika orang-orang bersenjata tak dikenal melepaskan tembakan di Basra.
Ketiganya sedang menumpangi sebuah mobil dan tembakan tersebut secara membabi-buta menembaki mobil tersebut.
Peristiwa tersebut adalah insiden ketiga dalam sepekan terakhir di mana orang-orang bersenjata menargetkan aktivis politik anti-pemerintah.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Morgan Ortagus dalam sebuah pernyataan menyatakan pihaknya mendesak Irak untuk melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.
Baca juga: Buntut Serangan Pesawat Nirawak, Irak Berang dan Batalkan Kunjungan Menteri Turki
"Kami mendesak Pemerintah Irak untuk mengambil langkah segera untuk meminta pertanggungjawaban milisi, preman, dan geng kriminal yang menyerang warga Irak menggunakan hak mereka untuk melakukan protes damai," kata Ortagus.
Pada Jumat (14/8/2020) pekan lalu seorang aktivis juga tewas. Hal itu memicu gelombang protes yang cukup masif.
Selama tiga hari aksi potes digelar dan personel keamanan nasional menembaki pengunjuk rasa yang melemparkan batu dan bom molotov ke rumah gubernur.
Akibat insiden tersebut, Perdana Menteri Irak Mustafa Al Kadhimi memecat sejumlah polisi dan kepala keamanan nasional pada Senin (17/8/2020).
Kadhimi juga memerintahkan penyelidikan atas kekerasan tersebut.
Baca juga: Pesawat Nirawak Turki Serang Perbatasan, 2 Perwira Irak Tewas
Dia lantas mengadakan pembicaraan di Gedung Putih pada Kamis (20/8/2020) dengan Presiden AS Donald Trump.
Trump mengatakan kepada wartawan bahwa dia menantikan hari ketika pasukan AS dapat meninggalkan Irak.
"Kami akan segera pergi," kata Trump, tanpa menjelaskan jadwal penarikan pasukan AS dari Irak.
Baca juga: 560 Orang Tewas Selama Demo Anti-pemerintah di Irak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.