Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mau Berdamai, ISIS Mulai Rekrut Milisi Taliban

Kompas.com - 04/08/2020, 10:03 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KABUL, KOMPAS.com – Kelompok ISIS sedang merekrut milisi Taliban yang membangkang keputusan petingginya ihwal rencana perdamaian dengan Pemerintah Afghanistan.

Seorang komandan senior ISIS yang memperkenalkan dirinya sebagai Abdullah mengatakan, rekan-rekannya berada di tempat-tempat rahasia di Kabul dan Jalalabad.

Dia menyerukan kepada anggota Taliban yang tidak ingin berdamai dengan pemerintah Afghanistan untuk bergabng dengan ISIS sebagaimana dilansir dari Afghanistan Times, Senin (3/8/2020).

“Kami telah mengubah operasi kami karena sulit berada di tempat-tempat di mana pasukan AS menargetkan kami. Kami sekarang mencoba melakukan serangan gerilya di dalam kota-kota besar,” kata Abdullah sebagaimana dikutip dari Stars and Stripes.

Baca juga: Serangan Berdarah ISIS di Afghanistan, 29 Tewas dan Ratusan Tahanan Kabur

Pekan lalu, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa kelompok teroris tersebut mampu melakukan serangan di kota-kota besar.

PBB juga melaporkan bahwa ISIS tengah berencana merekrut anggota Taliban yang tidak puas dengan perjanjian damai dengan Amerika Serikat (AS).

Sebagaimana diketahui Taliban dan AS menandatangani perjanjian damai di Qatar pada 2 Februari.

Seorang pejabat militer AS menyatakan bahwa ISIS masih menjadi ancaman bagi Afghanistan, AS, dan sekutu mereka di NATO.

Baca juga: ISIS Mengebom dan Serang Penjara di Afghanistan, Tahanan Kabur Massal

Dia menyebutkan bahwa pasukan AS telah melakukan 18 operasi terhadap ISIS sejak perjanjian damai antara Taliban dan AS diteken.

Di bawah kesepakatan itu, Taliban terikat perjanjian untuk memutuskan semua hubungan dengan kelompok-kelompok teroris internasional dan tidak membiarkan mereka menggunakan tanah Afghanistan sebagai platform untuk mengancam AS dan sekutu Eropa-nya.

Kelompok militan itu juga berjanji akan melakukan negosiasi dengan pemerintah Afghanistan.

Sementara itu pihak AS sepenuhnya menarik diri dan 5.000 milisi yang dipenjara dibebaskan dari tahanan pemerintah.

Dewan Atlantik di Washington, Omar Samad, mengatakan bahwa Taliban telah mengetahui beberapa milisi mereka ingin bergabung dengan ISIS, Al Qaeda, dan kelompok-kelompok teroris lainnya.

Baca juga: Bom Bunuh Diri Guncang Malam Idul Adha di Afghanistan, Taliban Disorot

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com