Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong, Gulirkan Ancaman terhadap Korea Selatan

Kompas.com - 13/06/2020, 22:47 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Adik Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong, mulai menggulirkan ancaman terhadap negara tetangga Korea Selatan (Korsel).

Dalam ancamannya, Kim adik menyatakan mereka akan "mengambil tindakan" kepada Korsel, dan memercayakan militer untuk mengeksekusinya.

"Saya kira ini waktu yang tepat untuk memutuskan hubungan dengan otoritas Korea Selatan. Kami akan segera bersikap," kata Kim Yo Jong.

Baca juga: Diancam Adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong, Ini Sikap Korea Selatan

Sejak pekan lalu, Korea Utara melontarkan serangkaian kecaman kepada Korea Selatan, buntut kampanye anti-Pyongyang dari para pembelot.

Kim mengatakan, dia akan menggunakan kekuasaan sesuai yang diamanatkan dari sang kakak, Kim Jong Un selaku pemimpin tertinggi, Partai Buruh, dan negara.

"Saya memberi instruksi kepada departemen militer yang bertanggung jawab menangani musuh untuk mengambil tindakan," kata Kim adik.

Kim junior menuturkan dikutip KCNA, hak untuk bersikap melawan "musuh" nantinya akan diserahkan kepada Staf Jenderal Korea Utara.

Dilansir AFP Sabtu (13/6/2020), Kim adik tidak menjabarkan seperti apa tindakna yang bakal dilaksanakan oleh militer Korut.

Namun, diyakini ancamannya mengarah penghancuran Kantor Perwakilan Bersama yang terletak di kota perbatasan Korut, Kaesong.

"Tak lama kemudian, pemandangan tragis dari kantor penghubung bersama Utara-Selatan yang tak berguna ini akan terjadi," ancamnya.

Baca juga: Dennis Rodman: Jika Adik Kim Jong Un Sampai Tampil di TV, Berarti Ada Masalah

Pekan lalu, perempuan yang merupakan penasihat bagi Kim Jong Un itu mengecam Seoul karena tak menindak pembelot yang menyebarkan propaganda anti-Pyongyang di perbatasan.

Sejak saat itu, Pyongyang kemudian merilis serangkaian serangan, dengan warganya berdemo, dan KCNA menyebut pamflet itu sebagai "serangan preemptif yang bisa memicu perang".

"Sangat penting untuk memastikan mereka sudah merasakan hasil dari perbuatan mereka," kata Kim adik, merujuk kegagalan Seoul menghentikan propaganda tersebut.

Ini merupakan pernyataan marah kedua yang dilontarkan Korut. Sebelumnya, mereka menyebut Korsel sudah "mengucapkan hal omong kosong".

Hubungan dua Korea merenggang sejak pertemua kedua Kim dan Presiden AS Donald Trump di Hanoi, Vietnam, Februari 2019 lalu kolaps.

Pernyataan Kim Yo Jong terjadi sehari setelah Korut juga mengecam AS, dan terjadi pada peringatan dua tahun pertemuan perdana Kim dan Trump.

Dalam kecamannya, Pyongyang menyuarakan keraguan akan masa depan perundingan denuklirisasi yang sudah runtuh sejak pertemua Hanoi.

Baca juga: Diancam Kim Yo Jong, Korsel Janji Larang Propaganda Pembelot

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

UPDATE Singapore Airlines Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com