Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Undang Rusia, Trump Tunda KTT G7

Kompas.com - 31/05/2020, 20:49 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump mengumumkan, dia bakal menunda KTT G7 yang sedianya digelar pada Juni, dan hendak mengundang negara lain termasuk Rusia.

Kepada awak media saat berada di Air Force One, dia menganggap G7 sudah mewakili apa yang tengah terjadi di dunia, dan merasa sudah ketinggalan zaman.

Trump menyatakan, dia berencana mengundang Rusia, Korea Selatan, Australia, dan India untuk bergabung dalam KTT G7 tahun ini.

Baca juga: Demi Bertolak ke Singapura, Trump Tinggalkan KTT G7 Lebih Awal

Dia merencanakan, agenda itu bisa dihelat pada September, sebelum atau sesudah Sidang Umum PBB. "Atau mungkin setelah Pilpres AS," kata dia.

Pilpres itu bakal digelar pada 3 November, di mana Trump berambisi mendapatkan periode keduanya, dengan tantangan ada pada wabah virus corona.

Dilansir AFP Minggu (31/5/2020), Trump menyebut agenda itu bisa jadi"G10 atau G11", dan mengaku sudah membicarakannya dengan empat negara anggota yang lain.

Para pemimpin Group of Seven, dengan ketua tahun ini adalah AS, dijadwalkan bertemu secara telekonferensi pada akhir Juni nanti.

Awalnya, mereka direncanakan untuk bertemu di Camp David, kediaman kepresidenan AS di luar Washington, sebelum wabah mengacaukan semuanya.

Pekan lalu, sang presiden menyatakan pertemuan tatap muka bisa tetap digelar, dengan lokasinya antara di Gedung Putih atau Camp David.

Baca juga: Presiden Perancis Undang Menlu Iran ke KTT G7, Trump Kaget

"Tak setuju" untuk bepergian

Kanselir Jerman, Angela Merkel, menjadi pemimpin G7 pertama yang menyuarakan penolakan jika agenda tetap diselenggarakan in-person.

"Mengingat situasi wabah ini, beliau tak setuju partisipasi personal dengan berangkat ke Washington," jelas juru bicara Merkel.

Namun, respons Merkel itu bertolak belakang dengan dukungan yang disuarakan oleh anggota lain seperti Inggris, Kanada, maupun Perancis.

Ada sebab mengapa sang kanselir menolaknya. Sebab, saat ini dia berusia 65 tahun, usia yang tergolong rawan terinfeksi corona.

Merkel adalah salah satu pemimpin tertua setelah Trump, yang berumur 73 tahun, maupun Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, 65 tahun.

G7 adalah kelompok yang beranggotakan AS, Kanada, Inggris, Perancis, Jerman, Italia, dan Jepang, di mana mereka membahas koordinasi ekonomi internasional.

Kelompok itu sempat hendak berubah menjadi G8 setelah Rusia direncanakan ikut. Namun, agenda itu batal buntut pendudukan Crimea pada 2014.

Kini, KTT G7 tahun ini akan sangat berat bagi para pemimpinnya. Sebab, saat ini mereka berjibaku memulihkan diri dari kerusakan karena pandemi.

Baca juga: China Kecewa dengan Pernyataan G-7 soal Demiliterisasi Laut Sengketa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com