Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Kematian George Floyd, Demonstran Teriakkan "Aku Tak Bisa Bernapas"

Kompas.com - 31/05/2020, 18:58 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

MINNEAPOLIS, KOMPAS.com - Polisi dan demonstran di AS kembali bentrok di hari kelima, dalam demonstrasi terkait kematian George Floyd awal pekan ini.

Dalam berorasi, para pendemo meneriakkan "aku tak bisa bernapas", kalimat terakhir yang diucapkan oleh Floyd ketika lehernya ditindih polisi bernama Derek Chauvin.

Demonstrasi disertai kerusuhan itu menyebar ke 30 kota AS, dengan mobil dan bangunan dibakar, toko dijarah, dan dua orang setidaknya tewas.

Baca juga: Demo Kematian George Floyd Ricuh, Media China Sindir AS

Sejumlah gubernur negara bagian mengaktifkan Garda Nasional, setelah Presiden Donald Trump mengancam pemerintah pusat akan bertindak jika penanganannya dianggap terlalu lembek.

Jam malam memang diberlakukan di sejumlah kota seperti Atlanta dan Denver. Namun, aturan itu diabaikan dengan puluhan ribu orang turun ke jalan.

Di Washington DC, ratusan pendemo berkumpul dekat kantor Kementerian Kehakiman AS, dan bergerak ke Gedung Putih di mana mereka disambut polisi berperisai.

Dalam kicauannya di Twitter, Trump memperingatkan agar demonstran di Lapangan Lafayette, seberang Gedung Putih, agar tak coba-coba menerobos.

Jika tidak, dia mengancam mereka akan disambut dengan "anjing polisi paling ganas dan senjata yang paling tidak menyenangkan" untuk memukul mundur.

Dia juga berjanji "kriminal radikal kiri, pencuri, dan penjahat lainnya" tidak akan dibiarkan untuk menyulut kerusuhan di masyarakat.

Baca juga: Demo Kematian George Floyd Rusuh, 26 Kota di AS Terapkan Jam Malam

"Saya tidak akan membiarkan massa yang marah mendominasi. Tak akan terjadi," ujar dia seusia hadir dalam peluncuran SpaceX di Florida.

Dilansir Sky News Minggu (31/5/2020), dia menyebut tewasnya George Florida di Minneapolis pada Senin (25/5/2020) adalah tragedi.

"Seharusnya tidak terjadi. Kematiannya sudah mengisi publik AS dengan horor, kemarahan, dan rasa duka," jelas presiden 73 tahun itu.

Garda Nasional Minnesota, negara bagian tempat Minneapolis berada, untuk pertama kalinya diaktifkan sejak Perang Dunia II.

Gubernur Tim Walz pada Sabtu (30/5/2020) menyatakan, dia terpaksa mengerahkan pasukan karena dilaporkan ada pembakaran, penjarahan, dan vandalisme.

Walz menerangkan, pengerahan Garda Nasional diperlukan karena ada "pihak luar" yang menggunakan kasus Floyd untuk beraksi.

Baca juga: Demo Rusuh atas Kematian George Floyd Terus Meluas, Kondisi WNI di AS Aman


Halaman:

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com