Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Kabur dari Korea Utara, Pasangan Suami Istri Dieksekusi Regu Tembak

Kompas.com - 31/05/2020, 20:06 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pasangan suami istri (pasutri) dilaporkan dieksekusi regu tembak, setelah mereka hendak kabur dari Korea Utara.

Mereka hendak membawa keponakan mereka yang berusia 14 tahun ke Korea Selatan, untuk mempertemukannya dengan sang ayah yang sudah lebih dulu lolos.

Pasangan suami istri berusia 50-an itu dikabarkan tidak disidang, dan langsung diserahkan ke regu tembak untuk dieksekusi.

Baca juga: Diduga Terinfeksi Virus Corona, Pejabat Korea Utara Ditembak Mati Saat Masuk Pemandian Umum

Adapun si remaja selamat dari eksekusi karena dia masih di bawah umur. Namun, tidak dijelaskan apakah dia menerima hukuman lain.

Kabar itu diungkapkan oleh sumber anonim, yang berasal dari Ryanggang, kawasan tempat pasutri itu tinggal, kepada Radio Free Asia.

Dilansir Daily Mirror Jumat (29/5/2020), sumber itu mengungkapkan pasutri itu ditahan setelah berusaha menyeberangi perbatasan.

Perbatasan itu sendiri sudah mendapat penjagaan ketat sebagai bagian dari karantina nasional untuk mencegah pandemi virus corona.

"Ayah si remaja, yang berhasil masuk Korea Selatan, meminta kepada kakaknya untuk membawa anaknya," kata sumber tersebut.

Ketika tertangkap saat berada di perbatasan, pasangan suami istri itu menjalani penyiksaan oleh departemen keamanan provinsi.

Mereka kemudian dipaksa mengaku, bahwa mereka berusaha kabur dari Korea Selatan agar keponakan mereka bisa bertemu lagi dengan orangtuanya.

Baca juga: Hendak Dieksekusi Mati, Pembantai Satu Keluarga di Surabaya Tahun 1995 Alami Gangguan Jiwa

Sumber itu menerangkan, karena perbatasan makin dijaga ketat di tengah wabah virus corona, upaya pasangan itu sangat berbahaya dan berisiko.

Apalagi, kepemimpinan tertinggi Korea Utara sudah memerintahkan siapa pun yang berusaha kabur harus mendapat hukuman tegas.

"Tidak mungkin mereka bisa lolos dari regu tembak. Karena yang mereka lakukan adalah membelot ke Korea Selatan," jelas sumber itu.

Sumber lain, yang meminta identitasnya sangat dirahasiakan, menyatakan bahwa kabar eksekusi itu membuat publik Korut marah.

Dalam pandangannya, mereka bertiga berusaha keluar untuk hidup, di mana pasutri itu ditembak mati sebelum mencapai Sungai Yalu.

Di saat publik mendengar keputusan itu, sontak mereka begitu kecewa. Sebab, bagi mereka tidak ada yang salah mencoba keluar dari Korut.

"Terutama ketika mereka berada dalam kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup di tengah wabah seperti ini," demikian keterangan sumber.

Baca juga: Korea Utara Bangun Fasilitas untuk Simpan Rudal Balistik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com