Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Republik Chechnya Pecat Tenaga Medis yang Keluhkan Kurangnya APD

Kompas.com - 22/05/2020, 20:14 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Pemimpin Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov yang sebelumnya dikabarkan dirawat di rumah sakit Moskwa karena diduga terinfeksi virus corona terkenal sebagai sosok tangan besi.

Peraturannya yang terkenal di Chechnya terkait wabah virus corona yaitu pemecata bagi petugas medis mana pun yang mengeluh tentang kurangnya APD.

Dilansir Moscow Times, sejak mengambil alih kepemimpinan di Chechnya, Kadyrov, yang secara resmi ditunjuk sebagai presiden wilayah itu pada 2007 setelah dia berusia 30 tahun, telah dengan kejam memberantas pemberontakan Islam yang bertahan lama, dan segala bentuk perbedaan pendapat.

Baca juga: Pemimpin Republik Chechnya Diduga Positif Covid-19

Dokter yang mengeluhkan kurangnya APD pada pekan lalu diminta untuk menarik kembali pernyataannya dan ditayangkan di kanal TV pro-Kadyrov.

Ketika seorang jurnalis untuk surat kabar independen Novaya Gazeta melaporkan secara kritis tentang ketentuan rumah sakit di Chechnya, Kadyrov menyerukan kekerasan terhadap jurnalis tersebut.

Dia juga menyamakan orang-orang Chechnya yang tidak mengisolasi diri di tengah pandemi Covid-19 dan menginfeksi orang lain sebagai "teroris" yang harus dikubur dalam lubang.

Baca juga: Pemimpin Chechnya: Pelanggar Karantina Virus Corona Harus Dibunuh

Di dalam pemerintahan Kadyriv, terlepas dari tradisi sekuler Rusia, dia telah berupaya untuk memaksakan nilai-nilai Islam.

Nilai-nilai itu seperti mendesak perempuan untuk mengenakan jilbab dan memperbolehkan pria untuk melakukan poligami hingga empat istri, padahal poligami dilarang di bawah hukum Rusia.

Kadyrov mengklaim LGBTQ tidak diperbolehkan ada di Chechnya. Sejumlah laporan dari kalangan LGBTQ mengatakan bahwa mereka mendapat serangkaian tindakan penculikan dan penyiksaan yang dilakukan lembaga penegak hukum.

Baca juga: Pemimpin Chechnya Berikan Gelar Warga Kehormatan ke Mo Salah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com