AS Nilai China Sengaja Sembunyikan Tingkat Keparahan Virus Corona

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemerintah AS melalui Kementerian Keamanan Dalam Negeri dalam laporannya menilai, China sengaja menyembunyikan tingkat keparahan virus corona.

Dalam laporannya, Beijing dituding sengaja menimbun alat medis dengan memperbanyak impor dan mengurangi ekspor, berdasarkan keterangan sumber.

"China kemungkinan memotong ekspor suplai medis pada Januari, menyusul pemberitahuan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahwa virus corona menular," bunyi laporan itu.

Baca juga: Trump Sebut Wabah Covid-19 Terjadi karena Kesalahan Mengerikan China

Laporan yang meninjau data impor dan ekspor pada awal 2019 beredar di pemerintah AS pada Jumat (1/5/2020), dengan pertama kali dilaporkan ABC.

Pada Minggu (3/5/2020), Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menyebut Negeri "Panda" sudah menyembunyikan kabar penularan Covid-19.

Termasuk menutupi seberapa parah patogen itu dan melakukan penimbunan stok medis mereka, sebagaimana diwartakan CNN Senin (4/5/2020).

Saat diwawancarai ABC's "This Week", Pompeo mendapat pertanyaan apakah Beijing sengaja menumpuk kebutuhan medis pada awal Januari.

"Kalian benar sekali. Kami bisa mengonfirmasi Partai Komunis China berusaha agar dunia agar tak memahami wabah itu tepat waktu," kata dia.

Komentar Menlu AS itu muncul di tengah persiapan pemerintahan Presiden Donald Trump guna "menghukum" China di semua lini karena wabah.

Sejumlah sumber mengungkapkan, Washington berencana menggunakan berbagai alat. Seperti menerapkan sanksi, atau membatalkan kewajiban utang.

Baca juga: WHO Ingin Berpartisipasi dalam Penyelidikan Virus Corona yang Dilakukan China

Atau, menyusun kebijakan perdagangan baru, untuk menekankan kepada China maupun pihak lain di mana mereka harus bertanggung jawab.

Di tengah sorotan akan transparansi Negeri "Panda", AS terus mengarahkan telunjuk di tengah kritikan yang mereka terima atas penanganan virus corona.

Presiden Trump sempat berulang kali merendahkan seberapa berbahayanya ancaman dari virus ini, dan sempat menyebut tidak masalah bagi mereka.

Bahkan, presiden 73 tahun itu sempat melontarkan pujian kepada Presiden Xi Jinping karena berusaha menyelamatkan kesepakatan dagang mereka.

Laporan dari Kementerian Keamanan Dalam Negeri (DHS) juga menyatakan, Beijing sengaja menyembunyikan aktivitas perdagangan mereka.

Baca juga: Menlu AS Sebut Bukti Besar Covid-19 Datang dari Laboratorium di Wuhan