Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Meninggal Covid-19 Capai 5.000, Presiden Brasil: Terus Kenapa?

Kompas.com - 02/05/2020, 14:12 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BRASILIA, KOMPAS.com - Presiden Brasil Jair Bolsonaro kembali memicu kontroversi, terkait komentarnya saat menanggapi korban meninggal Covid-19 yang mencapai angka 5.000.

"Terus kenapa?" ujar Bolsonaro pada Selasa (28/4/2020), ketika seorang jurnalis bertanya tentang fakta bahwa lebih dari 5.000 orang Brasil meninggal karena virus corona, melebihi kematian di China.

"Terus kenapa? Maaf. Apa yang Anda ingin saya lakukan?" ujar Bolsonaro dikutip dari AFP Sabtu (2/5/2020).

Ia juga berseloroh, meskipun nama tengahnya adalah Messias atau Messiah, "Saya tidak bisa membuat keajaiban."

Baca juga: Ikut Demonstrasi Menentang Lockdown Covid-19, Presiden Brasil Batuk

Komentar dari pemimpin beraliran sayap kanan itu memicu kemarahan banyak pihak. Gubernur, politisi, profesional kesehatan, dan tokoh media menyebut sang presiden tidak berempati.

Bolsonaro tidak asing dengan kontroversi, tapi komentar terbarunya memicu gelombang kemarahan publik.

Sebab, wabah Covid-19 di Brasil tampak belum bisa dikendalikan dan terlihat belum mencapai puncak dari epidemi ini.

Baca juga: Presiden Brasil Jair Bolsonaro Sebut Virus Corona sebagai Flu Ringan

Ada lebih dari 91.000 kasus yang secara resmi dikonfirmasi sejauh ini, tetapi para ilmuwan memperingatkan jumlah sebenarnya bisa 15-20 kali lebih tinggi.

Dengan korban meninggal corona kini mencapai lebih dari 6.300, Brasil terancam menghadapi skenario buruk seperti Italia atau Amerika Serikat (AS).

Wilson Witzel Gubernur Rio de Janeiro, menyebut pernyataan presiden "benar-benar tidak dapat diterima."

Dengan kondisi buruk kesehatan masyarakatnya, Witzel mengecam Bolsonaro "bersikap ironis tentang kematian" daripada "menjadi pemimpin di saat seperti ini."

Baca juga: Twitter Hapus Video Kontroversial Presiden Brasil yang Sindir Aturan Social Distancing

"Kerjakan saja tugasmu," tulis Witzel di Twitter pada Rabu (29/4/2020) ketika Bolsonaro berlatih menembak sasaran, berbanding terbalik dengan kesengsaraan 210 juta warga Negeri "Samba".

Presiden Brasil Jair Bolsonaro saat menghadiri pertemuan dengan para gubernur di Brasil, untuk menentukan strategi menangani wabah virus corona. Pertemuan dihelat di Brasilia, Brasil, 23 Maret 2020.Joedson Alves/EPA-EFE Presiden Brasil Jair Bolsonaro saat menghadiri pertemuan dengan para gubernur di Brasil, untuk menentukan strategi menangani wabah virus corona. Pertemuan dihelat di Brasilia, Brasil, 23 Maret 2020.
"Gelembung Brasilia"

Joao Doria Gubernur Sao Paulo yang juga berada di garis depan pertempuran melawan virus corona dengan lebih dari 2.500 kematian, turut mengecam Bolsonaro.

"Keluarlah dari gelembung Brasilia Anda," balasnya, mendesak Bolsonaro mengunjungi rumah sakit "di negara ini yang menangisi orang mati dan terinfeksi."

Tidak seperti banyak kepala negara lainnya, Presiden Brasil itu kabarnya belum pernah terlihat di rumah sakit mana pun, juga tidak pernah menyatakan solidaritasnya dengan para korban virus corona.

Baca juga: Di Tengah Upaya Lawan Covid-19, Presiden Brasil: Akan Ada yang Mati, Itulah Hidup

Ketua serikat dokter di Sao Paulo, Eder Gatti, di televisi meminta Bolsonaro untuk "bersikap lebih serius."

Bolsonaro "menunjukkan sangat sedikit kepekaan terhada tragedi yang dialami keluarga-keluarga yang terkena dampak pandemi secara langsung," ujar Lucio Renno, direktur Institut Ilmu Politik di Universitas Brasilia.

"Gayanya adalah tangan besi, lebih keras daripada menunjukkan solidaritas atau empati," terangnya kepada jurnalis AFP.

Baca juga: Setelah Kunjungan ke AS, Sekretaris Presiden Brasil Positif Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com