WASHINGTON DC, KOMPAS.com - China disebut menerapkan pembatasan untuk memublikasikan penelitian akademik mengenai asal muasal wabah virus corona.
Larangan itu muncul setelah dua universitas Negeri "Panda" merilis pemberitahuan arahan dari pemerintah pusat, yang segera dihapus dari situs mereka.
Di bawah aturan baru itu, semua makalah akademik tentang virus corona harus mendapatkan pemeriksaan tambahan sebelum dipublikasikan.
Baca juga: Laboratorium di Wuhan Teliti Kelelawar dari Goa Diduga Asal Virus Corona
Sementara studi terkait asal muasal wabah itu bakal mendapat penyuntingan ekstra, dan wajib menerima persetujuan dari pemerintah pusat.
Seorang pakar medis Hong Kong mengungkapkan, dia bekerja sama dengan peneliti China daratan untuk memblikasikan analisis klinis kasus Covid-19.
Pakar itu menuturkan hasil analisis yang harusnya masuk ke jurnal medis internasional tak lolos pemeriksaan Februari lalu.
Kabar itu makin mempertebal dugaan bahwa Beijing berusaha mengontrol narasi terkait dari mana Covid-19 itu sebenarnya berasal.
Sejak akhir Januari, peneliti Negeri "Panda" sebenarnya sudah merilis berbagai studi mengenai wabah itu di jurnal internasional.
Baca juga: Sebagian Besar Kasus Baru Infeksi Covid-19 di China Berasal dari Rusia
Beberapa di antara studi itu membahas kasus awal, seperti kapan transmisi antar-manusia pertama terjadi, dikutip CNN Senin (13/4/2020).
Penelitian tersebut menimbulkan pertanyaan cara Beijing dalam menangani wabah, dan menjadi kontroversi di media sosial setempat.
Seorang ilmuwan yang tak ingin identitasnya diungkap berujar, langkah dari pemerintah itu menyulitkan mereka dalam membangun penelitian saintifik penting.
Peneliti itu menuturkan, dia menduga langkah itu merupakan upaya otoritas untuk menggambarkan bahwa wabah itu bukan berasal dari negara tersebut.
"Saya tidak yakin mereka akan mengizinkan jika ada yang berani melakukan studi mengenai asal muasal wabah tersebut," kata si sumber.
Baca juga: Usai Dituding Rasialis, China Akan Tingkatkan Perawatan Orang Afrika
Arahan yang sempat diunggah dua kampus di China itu dirilis oleh departemen sains dan teknologi, kementerian pendidikan.
Dalam arahan itu, setiap makalah akademik mengenai tracing dari mana virus corona ini berasal harus diatur secara cermat.