Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Eksploitasi Alam oleh Manusia Sebabkan Penyakit Zoonosis Seperti Covid-19

Kompas.com - 08/04/2020, 19:39 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Sebuah studi menunjukkan pada Rabu (8/4/2020) bahwa aktivitas manusia yang menghancurkan habitat satwa liar dan mengonsumsi mereka merupakan faktor utama dari wabah penyakit akibat zoonosis.

Zoonosis adalah wabah yang disebabkan oleh penularan virus dari hewan (hewan liar) ke manusia.

Perburuan ilegal, pertanian mekanis dan gaya hidup perkotaan yang meningkat menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati massal dalam beberapa dekade terakhir.

Perkembangan peradaban manusia telah menghancurkan populasi hewan liar dan meningkatkan populasi ternak.

Baca juga: Legenda Ini Jadi Alasan Kenapa Trenggiling Marak Dijual Ilegal

Sekitar 70 persen penyakit manusia adalah zoonosis. Seperti wabah virus corona alias Covid-19.

Peneliti di AS mengamati lebih dari 140 virus yang diketahui telah ditularkan dari hewan ke manusia dan (hewan tersebut) merujuk pada Daftar Merah Spesies Terancam Punah IUCN.

Hewan peliharaan, primata, kelelawar dan tikus dinyatakan membawa virus paling zoonosis sekitar 75 persen.

Christine Johnson, peneliti utama dari studi ini mengatakan bahwa datanya menyoroti bagaimana eksploitasi satwa liar dan perusakan habitat alami adalah faktor yang mendasari berlimpahnya penyakit menular.

Baca juga: Penelitian di China Sebut Trenggiling Inang Perantara Virus Corona

Tahun lalu, panel PBB tentang keanekaragaman hayati memperingatkan bahwa hingga satu juta spesies menghadapi kepunahan karena aktivitas manusia.

Sebanyak 75 persen daratan dan 40 persen lautan di bumi diketahui telah sangat terdegradasi oleh umat manusia.

Deforestasi misalnya, semakin menambah tekanan pada mamalia liar yang berjuang untuk beradaptasi dengan berkurangnya habitat.

Ketika manusia merambah lebih jauh di wilayah mamalia itu, hewan-hewan liar dipaksa meningkatkan kontak langsung dengan manusia. Hal itu memicu peningkatan risiko penyakit menular lainnya.

Baca juga: Trenggiling Diduga Penyebar Virus Corona, Mengapa Orang China Makan Trenggiling?

Christine Johnson juga mengatakan pada media Perancis, AFP bahwa aktivitas manusia yang dilihat dari deforestasi seperti konversi lahan untuk menanam tanaman atau memelihara ternak dan membangun komunitas,

juga meningkatkan frekuensi dan intensitas kontak antara manusia dengan satwa liar. Kondisi itu menciptakan kondisi sempurna untuk penyebaran virus.

Hingga kini, ilmuwan masih berusaha menemukan spesies yang meneruskan virus Covid-19 kepada manusia.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com