Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Biografi Tokoh Dunia] Yohanes Paulus II, Paus non-Italia Pertama yang Pemaaf

Kompas.com - 02/04/2020, 21:47 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

KOMPAS.com - Paus Yohanes Paulus II membuat sejarah pertama di dunia sebagai paus non-Italia pertama dalam lebih dari 400 tahun.

Pada 1946 Paus Yohanes Paul II ditahbiskan. Dia menjadi uskup Ombi pada 1958 dan menjadi uskup agung Krakow pada 1964.

Tak lama, pada 1967, Paus Yohanes Paul II diangkat menjadi kardinal oleh Paus Paulus VI. Setelahnya, pada 1978, dia menjadi Paus non-Italia pertama sejak 400 tahun berlalu.

Baca juga: Paus Pimpin Doa dari Vatikan Jumat Tengah Malam, Umat Kristiani Diminta Bersatu Doakan Dunia

Masa muda

Yohanes Paul II dilahirkan di Wadowice, Polandia pada 18 Mei 2020. Dia lahir dengan nama asli Karol Józef Wojtyla.

Awal kehidupan Paus Yohanes Paulus II ditandai dengan kehilangan besar. Pertama, sang ibu wafat ketika dia berusia sembilan tahun. Sementara kakak lelakinya, Edmund meninggal ketika dia berusia 12 tahun.

Tumbuh menjadi remaja yang suka berolahraga, penampilan Yohanes Paul atletis karena suka bermain ski dan berenang.

Dia akhirnya kuliah di Universitas Jagiellonian di Krakow pada 1938 di mana dia menunjukkan minat pada teater dan puisi.

Baca juga: Vatikan Umumkan Kasus Infeksi Pertama Virus Corona

 

Sekolah itu kemudian ditutup pada tahun berikutnya oleh pasukan Nazi selama pendudukan Jerman di Polandia.

Karena ingin menjadi seorang imam, Yohanes Paul mulai belajar di seminari rahasia yang dikelola oleh uskup agung Krakow.

Setelah Perang Dunia II berakhir, dia menyelesaikan studi agamanya di seminari Krakow dan ditahbiskan pada 1946.

Diangkat menjadi Paus dan peristiwa penembakan

Baca juga: Vatikan: Paus Fransiskus Terkena Flu, Bukan Virus Corona

Pada 1978, Yohanes Paul diangkat menjadi Paus. Peristiwa itu merupakan momen bersejarah karena Yohanes Paul tidak berasal dari Italia.

Sebagai pemimpin Gereja Katolik, dia berkeliling dunia dan mengunjungi lebih dari 100 negara untuk menyampaikan pesan iman dan damai dalam ajaran Katolik.

Pada 1981, seorang pria bernama Mehmet Ali Agca asal Turki menembak Yohanes Paul sebanyak dua kali tembakan di Lapangan Santo Petrus, Vatican City.

Paus Yohanes Paul II bisa pulih dan dia bahkan berkenan memaafkan penyerangnya dan menjenguk pria yang berusaha membunuhnya di penjara.

Baca juga: Kisah Pria Penembak Paus Yohanes Paulus II, Sempat Lega Sang Paus Masih Hidup

Pope John Paul meets with his would-be assassin, Turkish gunman Mehmet Ali Agca, in a cell of Romes Rebibbia prison in this December 27, 1983 photo (Daily Mirror)Paus John Paul II Pope John Paul meets with his would-be assassin, Turkish gunman Mehmet Ali Agca, in a cell of Romes Rebibbia prison in this December 27, 1983 photo (Daily Mirror)

Sosok yang vokal dan pembela Hak Asasi Manusia 

Baca juga: Vatikan Persilakan Sejarawan Teliti Arsip Kontroversial Paus Pius XII

Paus Yohanes Paul II adalah sosok yang sangat vokal dan sering mengangkat isu-isu penderitaan dunia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com