Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertarung Lawan Corona dengan 'Tangan Kosong', Sejumlah Staf Medis Romania Mundur

Kompas.com - 02/04/2020, 13:48 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BUCHAREST, KOMPAS.com - Keluhan didengungkan sejumlah pekerja medis di Romania. Mereka mengatakan tidak memiliki masker dan sarung tangan untuk bekerja merawat pasien Covid-19.

"Kami tidak memiliki sarung tangan, masker, apa pun," kata salah satu pekerja medis di rumah sakit kota Ramnicu Sarat, Romania.

"Semuanya dilakukan dengan murah," protes tenaga medis lain yang enggan disebut namanya, dikutip dari AFP pada Kamis (2/4/2020).

Baca juga: Dua Lansia Terjebak di Jakarta karena Corona, Ingin Pulang agar Bisa Puasa di Kampung

Mereka juga menyuarakan kekhawatirannya di TV publik dan media sosial. Kemudian lusinan pekerja medis melakukan protes di depan dua rumah sakit.

Beberapa bahkan ada yang mundur, membuat sistem kesehatan menjadi lebih kewalahan di salah satu negara miskin di Uni Eropa tersebut.

Pada Senin (30/3/2020) saja, 10 perawat dan 1 unit ICU di pusat kota Hunedoara berhenti beroperasi.

Mereka mempersoalkan kurangnya peralatan medis dasar seperti masker dan sarung tangan.

Baca juga: Curhat Istri Almarhum Bani Seventeen, Dokter yang Tangani Pasien Corona

Sehari kemudian para perawat sampai dibujuk oleh para pejabat agar mereka berubah pikiran dan kembali bekerja.

Kemudian pada Selasa 13 staf medis mengundurkan diri dari sebuah rumah sakit di barat kota Timisoara.

"Saya dapat memahami rekan-rekan saya yang mundur, tetapi saya tidak menganjurkan mereka mengundurkan diri," kata Gheorghe Borcean, presiden asosiasi medis Romania, dikutip dari AFP.

"Melebihi ketakutan (pada infeksi), ada ketidakpercayaan pada sistem medis," imbuhnya.

Baca juga: Pandemi Corona, Penyelenggara Olimpiade Beijing 2022 Mulai Berhitung

"Tidak ada yang menginstruksikan kami sehingga kami memutuskan untuk belajar dari video," kata seorang staf medis di salah satu rumah sakit kota Ramnicu Sarat.

"Kami dijanjikan peralatan, tetapi kapan tiba?" keluhnya.

"Kami punya 2 baju hazmat untuk 12 karyawan," ungkap dokter Lorena Ehim pada media setempat.

Ia menambahkan mereka dipaksa menghadapi virus dengan membahayakan kesehatannya sendiri, karena bertarung dengan "tangan kosong".

Baca juga: Hadapi Covid-19, Prabowo Ingin Perkuat Kerja Sama Pertahanan dengan AS

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com