Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Ada Negara yang Tolak Alat Medis Buatan China untuk Tangani Virus Corona?

Kompas.com - 31/03/2020, 22:57 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

AMSTERDAM, KOMPAS.com - Ribuan alat uji dan masker medis buatan China memiliki kualitas di bawah standar, menurut pemerintah Spanyol, Turki dan Belanda.

Ratusan ribu kasus virus corona dilaporkan terjadi di Eropa.

Lebih dari 10.000 orang meninggal dunia di Italia sejak wabah terjadi.

Baca juga: Virus Corona, Spanyol Beli APD dari China Senilai Rp 7,6 Triliun

Virus Covid-19 ini pertama kali terdeteksi di China pada akhir 2019. Pemerintah menerapkan langkah lockdown atau karantina wilayah ketat untuk mengontrolnya.

Pada Sabtu (28/3/2020) Kementerian Kesehatan Belanda mengumumkan penarikan 600 ribu masker wajah. Peralatan buatan China tersebut tiba pada 21 Maret lalu dan telah dibagikan ke tim medis garda terdepan.

Para pejabat Belanda mengatakan masker-masker tersebut tidak pas dan penyaringnya tidak bekerja dengan baik, meskipun telah memiliki sertifikasi kualitas.

"Sisa pengiriman barang segera dihentikan sementara dan tidak didistribusikan," demikian dinyatakan pemerintah Belanda. "Sekarang telah diputuskan untuk tidak memakainya sama sekali."

Pemerintah Spanyol menghadapi sejumlah masalah yang sama terkait dengan perangkat pengujian yang dipesan dari sebuah perusahaan China.

Spanyol menyatakan telah membeli ratusan ribu perangkat untuk mengatasi virus, tetapi mengungkapkan beberapa hari kemudian bahwa hampir 60.000 buah tidak bisa dipakai dalam memastikan apakah seseorang terkena Covid 19.

Kedutaan besar China di Spanyol lewat kicauannya menyatakan perusahaan di balik alat uji ini, Shenzhen Bioeasy Biotechnology, tidak memiliki izin resmi dari pihak kesehatan China untuk menjual produknya.

Sejumlah negara Eropa menolak peralatan buatan China yang dirancang untuk mengatasi wabah virus corona.

Baca juga: Virus Corona, Raja Thailand Isolasi Diri di Hotel Mewah Bersama 20 Selir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com