Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona, Raja Thailand Isolasi Diri di Hotel Mewah Bersama 20 Selir

Kompas.com - 31/03/2020, 21:42 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

BANGKOK, KOMPAS.com - Raja Thailand dilaporkan mengisolasi diri di hotel mewah di kota resor Alpine bersama 20 perempuan di tengah wabah virus corona.

Raja Maha Vajiralongkorn, dikenal juga sebagai Rama X, disebut sudah memesan keseluruhan Grand Hotel Sonnenbichl di kota Garmisch-Partenkirchen, Jerman.

Dilaporkan media Jerman Bild, hotel bintang empat itu sudah menerima "izin khusus" dari pemerintah setempat sebagai tempat "isolasi" Raja Vajiralongkorn.

Baca juga: Raja Thailand Pecat Pengawal Kerajaan karena Ketahuan Berzina

Raja Thailand berusia 67 tahun itu disebut membawa 20 perempuan yang merupakan harem (selir), serta sejumlah penggawa kerajaan.

Dikutip oleh The Independent Minggu (29/3/2020), tidak jelas apakah keempat istri Raja Vajiralongkorn juga ikut ke penginapan.

Baik wisma maupun penginapan di sana sudah ditutup sejak merebaknya virus corona. Tapi juru bicara otoritas setempat berkata, Hotel Sonnenbichl menjadi pengecualian.

Sebab di dalam penginapan tersebut, isinya adalah para tamu merupakan "kelompok orang homogen dengan tidak didapati adanya fluktuasi".

Tetapi, 119 anggota rombongan itu dilaporkan dikembalikan ke Thailand. Sebab, mereka diduga terpapar virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu.

Kabar bahwa keberadaan sang raja berada di hotel mewah tak pelak membuat warga Negeri "Gajah Putih" marah. Meski, mereka berisiko melanggar aturan lese-majeste.

Berdasarkan aturan tersebut, setiap orang yang menghina atau mengkritik anggota kerajaan terancam mendekam di penjara selama 15 tahun.

Baca juga: Terungkap, Selir Raja Thailand Dicopot karena Ingin Seperti Permaisuri

Meski begitu, tagar yang berarti "Mengapa kita masih butuh raja?" merebak dan muncul setidaknya 1,2 juta kali dalam waktu 24 jam.

Somsak Jeamteerasakul, aktivis yang tengah yang mengasingkan diri di Perancis, mengunggah serangkaian pesan di Facebook.

Dia mengklaim Raja Vajiralongkorn pergi dari Swiss ke sejumlah tempat di Jerman pada awal Maret karena "mengalami kebosanan".

"(Vajiralongkorn) akan membiarkan rakyatnya bingung dengan virus itu. Bahkan Jerman yang tengah berjibaku pun tak dipikirkannya," klaimnya.

Berdasarkan laporan The Times, putra satu-satunya mendiang Raja Bhumibol Adulyadej tidak nampak di negaranya sejak Februari lalu.

Dia bertakhta setelah ayahnya mangkat pada 2016. Dia diyakini tak sepopuler ayahnya, yang dielu-elukan rakyat selama 70 tahun berkuasa.

Baca juga: Dianggap Tak Setia, Selir Raja Thailand Dicopot

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com