Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Peringatkan Tipisnya Persediaan Alat Medis

Kompas.com - 05/03/2020, 12:26 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - WHO mengatakan kalau masker, kacamata dan peralatan pelindung lainnya yang digunakan oleh petugas kesehatan semakin habis karena "meningkatnya permintaan, penimbunan dan penyalahgunaan."

"Kami tidak dapat menghentikan COVID-19 tanpa melindungi petugas kesehatan kami," kata ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan di Jenewa, Selasa (03/03/2020).

Saat ini tercatat harga masker telah melonjak enam kali lipat dan biaya ventilator meningkat tiga kali lipat.

Tedros mengatakan WHO telah mengirim lebih dari setengah juta set alat pelindung diri ke 27 negara, tetapi memperingatkan bahwa "persediaan akan cepat habis".

Sementara itu, dari Korea Selatan ke Prancis dan Hong Kong, rak supermarket telah dilucuti persediaan dalam beberapa pekan terakhir, termasuk kertas toilet dan pembersih tangan.

Antrean panjang terbentuk di luar supermarket pada hari Rabu di Korea Selatan, tempat virus corona telah menginfeksi lebih dari 5.600 orang dan menewaskan 32 orang.

Di Indonesia, polisi menyita 600.000 masker wajah dari sebuah gudang setelah kasus virus corona pertama yang dikonfirmasi di negara itu memicu panic buying.

"Harga masker meroket di mana-mana dan ada kekurangan, kemungkinan besar karena penimbun berusaha mencari uang dengan biaya publik," kata juru bicara kepolisian Jakarta Yusri Yunus kepada AFP.

Di Perancis di mana lebih dari 200 orang terinfeksi, pemerintah mengatakan akan meminta semua stok masker dan produksi dalam beberapa bulan mendatang sebagai tanggapan terhadap wabah tersebut.

Sementara itu di Rusia pemerintah melarang ekspor masker medis, dan Italia mengatakan mereka mengimpor 800.000 dari Afrika Selatan, meskipun totalnya membutuhkan 10 juta.

Baca juga: Penanganan Kasus Corona, Ini Beda Kriteria Orang Dalam Pemantauan dan Pasien Dalam Pengawasan

Pasar-pasar kini telah bergemuruh dalam beberapa hari terakhir karena kekhawatiran akan virus, karena peringatan dari badan-badan keuangan terkemuka menyatakan bahwa virus itu dapat mendorong negara-negara ke dalam resesi.

IMF mengatakan pada Rabu (04/03/2020), epidemi itu menjadi "ancaman serius" dan akan memperlambat pertumbuhan ekonomi dunia hingga di bawah 2,9 persen seperti pada tahun lalu.

"Sayangnya selama seminggu terakhir kita telah melihat pergeseran ke skenario yang lebih buruk bagi ekonomi global," kata kepala IMF Kristalina Georgieva.

Anggota Eurogroup juga mengadakan pembicaraan pada Rabu dan mengatakan mereka akan "tidak menyayangkan upaya" untuk melindungi ekonomi Eropa di tengah kekhawatiran virus yang dapat mengganggu kesehatan ekonomi global.

Komentar itu muncul setelah Uni Eropa mengatakan dua karyawannya dinyatakan positif terkena virus tersebut. Sementara di Polandia, Ukraina, Argentina dan Chili semuanya melaporkan kasus pertama mereka dalam 24 jam terakhir.

Baca juga: Masker Buatan Sendiri Tak Efektif Cegah Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com