TEHERAN, KOMPAS.com - Otoritas Iran menemukan timbunan persediaan medis termasuk jutaaan sarung tangan, ketika wabah virus corona menyebar dengan cepat.
Persediaan medis yang ditimbun termasuk 28 juta sarung tangan medis, ditemukan di dua gudang di Kahrizak, sekitar 25 kilometer di selatan Teheran.
Kabar ini diungkap komandan Pengawal Revolusi, Hassan Hassanzadeh, pada kantor berita Fars.
Kemudian kantor berita WAM mengabarkan, Uni Emirat Arab (UEA) telah mengirim pasokan medis termasuk sarung tangan dan masker bedah, ke Iran pada Senin (2/3/2020).
Baca juga: Penderita Virus Corona di Arab Saudi Tak Mengaku Baru Kembali dari Iran
Temuan ini sangat mengejutkan sekaligus memprihatinkan, karena di saat bersamaan apotik kekurangan sarung tangan dan alat-alat medis lainnya.
Kepala Pengadilan Iran, Ebrahim Raisi, mengatakan akan menghukum berat siapa pun pelaku penimbunan tersebut.
"Siapa pun yang menimbun persediaan medis akan ditindak dengan keras," ucapnya Senin kemarin di situs berita pengadilan, Mizan.
"Jangan menunjukkan belas kasihan kepada para penimbun obat-obatan dan persediaan medis," demikian pesan yang disampaikan Raisi ke jaksa penuntut.
Sementara itu Wakil Menteri Kesehatan Iran, Alireza Raisi, mengumumkan ada 523 kasus infeksi baru dan 12 kematian baru.
Baca juga: Penasihat Ali Khamenei Meninggal, Virus Corona di Iran Tembus 1.500 Kasus
Total kasus infeksi kini berjumlah 1.501 dan kematian mencapai 66 orang. Demikian data yang diungkapnya di stasiun televisi pemerintah pada Senin (2/3/2020).
Korban tewas di antaranya adalah Mohammad Mirmohammadi, pejabat tinggi Iran yang juga anggota Dewan Penasihat Pemimpin Tertinggi Iran.
Dewan ini berfungsi untuk memberi masukan dan memiliki kewenangan untuk menyelesaikan setiap sengketa antara parlemen Iran dan Ayatollah Ali Khamenei.
Beberapa pejabat senior lainnya juga terinfeksi, termasuk Massoumeh Ebtekar Wakil Presiden untuk urusan wanita dan keluarga, wakil Menteri Kesehatan Iran Iraj Harirchi.
Baca juga: Deretan Pejabat Iran yang Terinfeksi Virus Corona
Terkait tindakan pencegahan penyebaran virus mematikan ini, juru bicara pemerintah Ali Rabiei mengatakan penutupan sekolah dilanjitkan sampai akhir pekan ini.
Keterangan tersebut dia umumkan pada Sabtu (29/2/2020), yang dilaporkan kantor berita IRNA.