Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penderita Virus Corona di Arab Saudi Tak Mengaku Baru Kembali dari Iran

Kompas.com - 03/03/2020, 07:37 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

RIYADH, KOMPAS.com - Pasien yang positif terinfeksi virus corona di Arab Saudi dilaporkan tidak mengaku bahwa dia baru saja kembali dari Iran.

Pernyataan itu dilontarkan Saudi setelah negaranya terkena kasus pertama virus yang kini sudah membunuh lebih dari 3.000 orang di seluruh dunia.

Dalam keterangannya di Twitter, otoritas kesehatan Arab Saudi menuturkan bahwa warga mereka tidak mengungkapkan kunjungannya ke Iran saat datang.

Baca juga: Arab Saudi Umumkan Kasus Positif Virus Corona

Dilansir Arab News Senin (2/3/2020), penderita itu datang dari Jalan Raya King Fahd, di mana saat ini dia tengah menjalani karantina.

Riyadh menyatakan, setiap orang yang melakukan kontak dengan si penderita virus corona dilaporkan tengah menjalani pemeriksaan.

Iran melaporkan angka kematian akibat SARS-Cov-2 terbesar di luar sumber pertama, China, di mana hingga saat ini 66 orang meninggal.

Di antara korban meninggal itu adalah Mohammad Mirmohammadi, pria yang menjadi anggota penasihat Pemimpin Tertinggi, Ayatollah Ali Khamenei.

Kemudian virus yang menyebabkan penyakit Covid-19 itu menginfeksi 1.501 orang, antara lain Wakil Menteri Kesehatan Iraj Harirchi.

Di negara tetangga Bahrain, otoritas setempat mengemukakan adanya dua kasus baru, yang menimpa perempuan Bahrain dan laki-laki Saudi.

Keduanya disebut naik penerbangan tidak langsung dari Iran ke Bahrain, di mana kini mereka diisolasi begitu datang dan sedang diperiksa.

Kabar adanya kasus pertama di negara kayak minyak tersebut terjadi setelah pemerintah menerapkan kebijakan untuk menangkal penyebaran virus, dikutip Reuters.

Antara lain menerapkan larangan umrah dan kunjungan ke Mekkah serta Madinah, di mana Riyadh merilis daftar 25 negara yang masuk dalam larangan.

Kemudian pada Minggu (1/3/2020), kementerian kesehatan menuturkan mereka menyiapkan 25 rumah sakit dengan 2.200 kamar tidur untuk merawat pasien.

Umrah memberikan dampak besar sekaligus tulang punggung bagi perekonomian Arab Saudi, yang ingin memperbesar jumlah kunjungan sebagai bentuk reformasi yang dilakukan.

Berdasarkan data resmi pemerintah, pada 2019 tercatat ada 7,5 juta orang yang mengunjungi Saudi dalam rangka umrah yang bisa dilakukan kapan pun.

Baca juga: Wabah Virus Corona Merebak, Stok Masker di Apotek Pangkal Pinang Ludes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com