Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Simpan Madu Lebah Galo-galo, Simak Tips dari Pengelola

Kompas.com - 19/04/2024, 19:31 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Madu lebah galo-galo ialah madu yang dihasilkan oleh jenis lebah tidak penyengat. Beberapa daerah di Indonesia punya nama tersendiri dalam penyebutan jenisnya.

Jika berkunjung ke Sumatera Barat, masyarakat di sana menyebutnya sebagai lebah galo-galo. Sedangkan jika mampir ke Kalimantan, penduduk setempat menyebutnya sebagai lebah kelulut.

Khusus di Sumatera Barat, salah satu daerah yang membudidayakan madu lebah galo-galo ialah Desa Wisata Koto Kaciak.

Baca juga: Mencoba Seruput Madu Lebah Galo-Galo Langsung dari Sarangnya

Lokasinya ada di Nagari Koto Kaciak, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Foodplace (@my.foodplace)

"Lebah madu galo-galo ini dibudidayakan di kawasan hutan supaya tidak terganggu interaksi dengan manusia, dan supaya lebah lebih mudah mendapatkan sumber makanannya secara alami dari alam," kata Wali Jorong Kubu Ujung Pandan, Nagari Koto Kaciak, Dewa lindu Pratama kepada Kompas.com di Kantor Wali Nagari Koto Kaciak, Minggu (14/4/2024).

Cara simpan madu lebah galo-galo

Kata Dewa, cara simpan lebah madu galo-galo termasuk mudah, simak penjelasannya berikut ini:

Menurut pemaparan Dewa, madu lebah galo-galo sebaiknya disimpan di dalam wadah kedap udara dan ditempatkan di suhu sejuk seperti di dalam kulkas supaya madu lebih tahan lama.

Baca juga: Studi Ungkap Madu Mentah Dapat Turunkan Gula Darah dan Kolesterol

"Sebaiknya disimpan di dalam kulkas, kalau di suhu ruangan juga bisa. Cuma kalau sudah seminggu biasanya rasanya cenderung lebih asam," kata Dewa.

Madu lebah galo-galo di Desa Wisata Koto Kaciak, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Minggu (14/4/2024). Kompas.com/ Suci Wulandari Putri Madu lebah galo-galo di Desa Wisata Koto Kaciak, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Minggu (14/4/2024).

Rasa asam pada madu, tambahnya, terjadi karena kadar air di dalam madu berkurang, jika dibandingkan dengan madu yang baru saja dipanen.

"Kalau disimpan di suhu ruangan, kadar air di dalam madu menguap, sehingga rasanya akan berubah cenderung asam," terangnya.

Baca juga: Desa Wisata Koto Kaciak: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Maka dari itu, katanya, pilihan untuk mengonsumsi madu dikembalikan kepada yang hendak menikmati madu.

Jika merasa tidak kuat dengan rasa asam yang cenderung kuat, sebaiknya gantilah dengan madu yang baru dipanen.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com