KOMPAs.com - Makanan dengan rasa pedas adalah kesukaan sebagian orang di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Beberapa makanan pedas yang populer di Indonesia, antara lain adalah ayam geprek, ayam penyet, dan sambal goreng.
Saat menyantap makanan pedas, pernahkan kamu bertanya-tanya, dari mana kah asal rasa pedas yang membara di mulut?
Baca juga: Resep Choi Pan Khas Pontianak dengan Saus Cabai
Memang, bahan makanan yang menyebabkan pedas adalah cabai. Jenis cabai pun beragam, mulai yang kurang pedas, seperti cabai hijau, hingga yang pedas, seperti cabai rawit.
Lihat postingan ini di Instagram
Lantas, mengapa cabai terasa pedas? Dilansir dari BBC, Jumat (6/1/2023), rasa pedas pada cabai disebabkan oleh bahan kimia bernama capsaicin.
Baca juga: Bogor Tuan Rumah Pencanangan Gerakan Tanam Cabai Se-Indonesia
Bagian cabai yang paling pedas, jelas mengandung bahan ini. Namun, ternyata bagian cabai paling pedas ternyata bukanlah biji. Sehingga dengan membuang bijinya, tidak akan mengurangi rasa pedas cabai.
Bagian paling pedas dalam cabai ternyata ada di bagian lapisan spons putih di dalamnya. Bagian ini disebut plasenta.
Saat mengunyah cabai, zat capsaicin akan dilepaskan ke air liur dan bertemu dengan reseptor TRPV1 di mulut dan lidah yang berfungsi mendeteksi sensasi panas dan mendidih.
Baca juga: Mengenal dan Cara Mengendalikan Penyakit Patek Cabai
Reseptor yang bertemu capsaicin kemudian mengirimkan sinyal ke otak yang menimbulkan rasa pedas saat makan cabai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.