KOMPAS.com - Es goyobod populer selama Ramadan. Biasanya, minuman ini dijadikan takjil buka puasa.
Sekilas, es goyobod terlihat sama dengan es campur. Disajikan dingin di gelas besar atau mangkuk.
Menurut pengelola Lembur Kuring & Seafood Cimanggis, es goyobod berbeda dengan es campur.
"Es goyobod itu pakai tepung hunkue dan selalu dibuat menggunakan santan, tidak seperti es campur," ujarnya saat ditemui Kompas.com di Lembur Kuring & Seafood Cimanggis, Rabu (8/11/2023).
Es campur juga bisa saja dibuat dengan tambahan hunkue dan santan, tetapi tidak wajib digunakan.
Nama goyobod sendiri berhubungan dengan hunkue. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, goyobod berarti campuran hunkue dan santan encer yang direbus dan didiamkan hingga mengeras, bahan utama minuman es goyobod.
Penafsiran nama es ini cukup banyak. Salah satunya adalah arti goyobod berbeda yang disampaikan olehnya.
Menurut dia, goyobod merupakan bahasa Sunda dan termasuk kata gaul pada zaman dulu.
Baca juga:
"Goyobod itu bahasa Sunda yang digunakan dalam konteks tertentu, diciptakan pertama kali oleh almarhum Kang Ibing," katanya.
Goyobod tidak langsung dipakai untuk menamai sajian es ini. Justru, kata ini dipakai untuk menggambarkan keindahan perempuan.
Perempuan Sunda biasa menggunakan kebaya dengan bawahan kain, nampak berlenggak-lenggok pelan.
"Jalannya perempuan berkebaya yang berlenggak-lenggok terlihat cantik dan indah," ujarnya.
Kata goyobod kemudian digunakan untuk menamai sajian es buah santan yang menyegarkan.
Namun, ada juga versi lain yang menyampaikan asal-usul goyobod, seperti penamaan dari Bahasa Belanda, penjual pertama es goyobod legendaris sejak 1940-an, hingga berhubungan dengan Tionghoa.
Satu yang pasti, es goyobod selalu dibuat menggunakan campuran hunkue dan santan sebagai bahan utamanya.
"Perpaduan antara sirup dan santan membuat rasanya legit, ditambah jeli, kelapa, dan roti sehingga rasanya mengikat, jadi satu," jelasnya.
"Kalau minum es goyobod ini seakan-akan asik, seindah sedang melihat perempuan berkebaya sedang berjalan. Itu filosofinya," tambah dia.
Baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram