UNGARAN, KOMPAS.com - Eksistensi kopi asal Kabupaten Semarang mulai diakui. Terbaru, Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia telah menerbitkan sertifikat indikasi geografis kopi robusta dari Gunung Kelir, Jawa Tengah.
"Sertifikat indikasi geografis menjadi salah satu syarat untuk membuka pasar ekspor. Cita rasa yang unik dari kopi Robusta dari kawasan Gunung Kelir menjadi modal untuk dijual ke luar negeri," kata Bupati Semarang Ngesti Nugraha saat acara pameran agro di Lapangan Desa Genting Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang, Sabtu (14/10/2023).
Baca juga:
Kepala Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) Indonesia, Dini Astika Sari yang hadir pada acara itu menegaskan potensi kopi robusta Indonesia sangat unik.
"Sebenarnya pasar dunia punya ketergantungan pada Kopi Robusta Indonesia. Produk dari Brasil tidak seenak kopi dari Tanah Air," tegasnya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang Kepala Dinas Pariwisata Wiwin Sulistyowati mengatakan keberadaan kopi khas menjadi salah satu penunjang pariwisata.
Baca juga: Tantangan Pasar Ekspor Kopi Saat Pandemi, Apa Saja?
"Bahkan saat ini destinasi wisata juga saya minta untuk menjual produk kopi lokal, ini bagian dari pengenalan kopi Kabupaten Semarang," jelasnya.
Wiwin mengungkapkan saat ini juga sedang merintis desa yang dijadikan proyek awalan untuk sentra wisata kopi.
"Jadi pengunjung tidak hanya menikmati kopi sebagai minuman," jelasnya.
Desa wisata kopi ini akan mengajak pengunjung untuk melihat proses pengolahan kopi tersebut, dari awal sampai pengemasan dan pemasaran. Termasuk juga pengolahan secara organik.
Baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram