KOMPAS.com - Manggang menawarkan makanan khas Korea yang tidak otentik. Cita rasanya justru menyesuaikan lidah orang Indonesia.
Hal itu disampaikan langsung oleh pemilik Manggang, Caroline, dalam acara Food Review di Foodprint Grand Indonesia, Rabu (11/10/2023).
"Konsepnya halal dan lebih terjangkau. Khusus bumbu spesifik kami pakai dari Korea yang sudah sertifikasi Halal MUI," kata Caroline.
Perpaduan rasa lokalnya terlihat dari penyajian tteokbokki yang dilengkapi kerupuk, serta pelengkap sambal petir ala Manggang untuk semua menu dagingnya.
Caroline mengatakan, sajian khas Korea antiotentik ini justru mendapat respons positif dari pelanggannya.
"Sebenarnya kalau penonton drama Korea nonton dan mau cicip makanannya, ternyata cita rasanya gak sesuai di lidah," kata dia.
Makanan pertama yang dijualnya adalah Beef Bowl Korean BBQ saat merintis usaha Manggang pada 2019.
Gerai pertamanya kemudian dibuka di Tangerang pada 2021 akhir dan mengembangkan sebanyak 40 cabang di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Palembang, dan Makassar.
Baca juga:
Sajian korea ala Manggang dihidangkan mirip seperti yang biasa nampak dalam drama dan film Korea.
Seporsi Jjajangmyeon Beef dilengkapi dengan irisan acar lobak kuning dan zukini di atasnya.
Pasta kedelai hitam, bumbu utama sajian mi ini, sudah diaduk merata dalam mangkuk sehingga lebih mudah disantap.
Rasanya manis dan sedikit gurih bila disantap bersama dengan irisan daging sapi barbeku.
Bila tidak suka pedas atau menghindari bumbu cabai, Jjangngmyeon Beef cocok dijadikan pilihan.
Namun, bila ingin menambah gurih atau sedikit rasa pedas, bisa tambahkan sambal petir dari Manggang.