Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Membuat Kopi Latte Art bersama Barista Teman Tuli Difabis

Kompas.com - 01/10/2023, 14:02 WIB
Krisda Tiofani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Galang Ahmad Ramadhan, barista teman tuli dari Difabis, menampilkan pembuatan coffee latte lengkap dengan latte art pada Rabu (27/9/2023).

Difabis merupakan kedai kopi dan teh di bawah naungan Baznas Bazis DKI Jakarta, dikelola oleh penyandang disabilitas tuli dan tunadaksa.

Barista disabilitas yang akrab disapa Rama itu memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam membuat kopi.

Atin, pendamping teman tuli sekaligus penyandang tunadaksa, menuturkan bahwa Rama termasuk salah satu barista difabel yang sudah memiliki Sertifikat Kompetensi Barista BNSP.

Atin menjadi narahubung ketika barista teman tuli melakukan aksi pembuatan espreso hingga latte art dalam acara peluncuran Asta Karya di Aryaduta Suites Semanggi.

Ia mulai menjelaskan pembuatan kopi gula aren di Difabis. Mulai dari penimbangan bubuk kopi sebanyak 18 gram untuk 60 mililiter espreso.

Atin, penyandang tunadaksa sekaligus pendamping barista tuli Difabis. Kompas.com/Krisda Tiofani Atin, penyandang tunadaksa sekaligus pendamping barista tuli Difabis.

"Kami menggunakan campuran kopi dari 70 persen arabika dan 30 persen robusta," jelas Atin.

Bubuk kopi dimasukkan ke dalam porta filter, lalu dipadatkan dengan kompres. Kemudian, Rama menekan tombol ekstrasi di mesin kopi untuk menjalankan proses ini selama 20-25 detik.

Sebelum menekan tuas pada mesin espreso, Rama menempatkan wadah untuk menampung espreso.

Espreso yang berhasil dibuat, kemudian disisihkan dan melanjutkan proses memanaskan susu cair.

"Susu itu diisi ke dalam wadahnya tidak boleh terlalu penuh. Takarannya sekitar 122 gram," ujar Atin.

Rama mulai memanaskan susu selama 10-15 detik hingga membentuk busa dan wadahnya terasa panas.

Busa susu segera diangkat dari steam wand mesin espreso, lalu dituang ke dalam gelas berisi espreso dengan posisi miring.

Ia membuat latte art bentuk tulip. Memiringkan gelas espreso dan memusatkan busa susu dari bagian tengah sebelum menariknya perlahan hingga membentuk bunga.

Kopi susu dengan latte art ini disajikannya untuk audiens. Ia membuat pola latte art yang sama untuk semua tamu hadir.

Baca juga:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com