Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasi Rabeg Banten Haji Naswi sejak 1975, Tetap Eksis hingga Kini

Kompas.com - 30/08/2023, 14:08 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sekilas, rabeg memiliki tampilan mirip semur. Sajian daging kambing ini dimasak dengan kecap sehingga memiliki kuah berwarna coklat pekat.

Au, pemilik generasi ketiga Rabeg Khas Serang Haji Naswi, menjelaskan bahwa rabeg merupakan makanan khas Banten.

Olahan daging kambing ini pertama kali dikenal pada zaman Sultan Hasanuddin, pendiri kesultanan di Banten.

Dulu, rabeg hanya bisa dinikmati dalam acara khusus, seperti selametan, pernikahan, dan acara besar Islam.

Namun, Au mengatakan, kepopuleran rabeg yang kian meningkat di Serang membuat makanan ini mulai biasa ditemui sehari-hari, bahkan dijual seperti makanan lain.

Sang kakek termasuk salah satu penjual rabeg. Ia mengatakan, kakeknya sudah menjual rabeg banten sejak 1975 di Serang.

Baca juga:

Rabeg Kambing khas Banten Haji Naswi di Festival Kuliner Serpong 2023. Kompas.com/Krisda Tiofani Rabeg Kambing khas Banten Haji Naswi di Festival Kuliner Serpong 2023.

"Untuk komersial, kami sebagai pelopor rabeg sampai dikenal khalayak di Banten," kata Au saat ditemui Kompas.com di Festival Kuliner Serpong (FKS) 2023, Jumat (25/8/2023).

Rabeg Banten Haji Naswi terkenal legendaris di Banten. Usahanya kini sudah dipegang oleh kakek pada 1975, diturunkan ke ayahnya, dan dipegang Au sejak 2006.

Haji Naswi membuat rabeg menggunakan daging kambing, sejak awal berjualan hingga saat ini.

Kambing yang digunakan berusia lima hingga enam bulan. Dipotong tidak terlalu besar dan dimasak tanpa meninggalkan prengus.

Menurut Au, saat ini rabeg banten tidak hanya dibuat dari daging kambing, tetapi daging sapi.

Rabeg Banten Haji Naswi juga menyediakan rabeg sapi, tetapi jumlahnya tidak banyak, hanya dua kilogram dari total 10 kilogram daging kambing.

Warung rabeg ini tidak membuka cabang. Lokasinya berada di Jalan Mayor Safei Nomor 30, Kotabaru, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten.

Satu porsi Nasi Rabeg lengkap dijual Rp 35.000. Boleh membeli seporsi Rabeg saja Rp 25.000.

"Kami tidak membuka cabang bukan karena apa-apa, biar originalitasnya dan kualitasnya saja," ujar Au. 

Tidak ada perubahan menu yang dilakukan Au selama bertahun-tahun berjualan rabeg setelah usaha ini diturunkan oleh kakek dan ayahnya.

Justru ia mempertahankan cara memasak rabeg tradisional, yakni mencampur bumbu masakan menggunakan tangan sebagai pengukur alias tanpa sendok.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com