Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15.000 Takir Jenang Dibagikan Gratis dalam Festival Jenang Hari Jadi Ke-278 Kota Solo

Kompas.com - 19/02/2023, 16:04 WIB
Labib Zamani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Sebanyak 15.000 takir jenang dibagikan gratis kepada masyarakat dalam Festival Jenang di Koridor Ngarsopuro, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Jumat (17/2/2023).

Panitia Festival Jenang Heru Mataya mengatakan, Festival Jenang merupakan rangkaian peringatan hari jadi ke-278 Kota Solo. Kegiatan yang melibatkan 110 peserta tersebut sudah digelar untuk ke-11 kalinya.

"Ini Festival Jenang Solo yang ke-11. Diikuti 110 peserta," kata Heru kepada Kompas.com di Solo, Jawa Tengah, Jumat.

Para peserta datang dari beragam tempat, mulai dari pembinaan kesejahteraan keluarga (PKK) kelurahan, kecamatan, dan kota.

Kemudian, ada pula yang datang dari beberapa perkumpulan masyarakat dan paguyuban, hotel, sekolah, serta lembaga pemerintahan.

Menurut Heru setiap peserta membagikan sekitar 150 takir jenang.

Jenang yang dibagikan jenisnya bermacam-macam. Ada jenang katul, lemu, pati, procot, sumsum, grendul, abang putih, dan sepasaran.

Baca juga:

Festival Jenang 2022, Rangkian HUT ke-277 Kota Solo di Kota Solo, Kamis (17/2/2/2022).KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati Festival Jenang 2022, Rangkian HUT ke-277 Kota Solo di Kota Solo, Kamis (17/2/2/2022).

Sekilas tentang jenang

Heru menjelaskan, jenang merupakan salah satu kuliner pusaka Nusantara. Di Solo, kata Heru, jenang merupakan bagian dari kehidupan mulai lahir hingga sajian dalam upacara dalam masyarakat.

"Harapan kami jenang tidak hanya sekadar sesaji tapi menjadi siap saji. Jadi jenang ini kami harapkan bisa menjadi salah satu kuliner yang memang bisa diterima masyarakat berbagai kalangan dan ikon Kota Solo ke depan," jelas Heru.

Salah satu peserta Festival Jenangn Solo dari kelompok kerja (Pokja) 3 Kelurahan Danukusuman Mariani mengatakan, pihaknya membuat dua jenis jenang yakni rangrang dan grendul.

Menurut dia, bahan utama jenang rangrang berupa ketan putih dan gula jawa. Kemudian jenang grendul dari tepung ketan dan gula jawa.

"Bikinnya malam karena ngaduknya lama. Jadi butuh tenaga dan tidak boleh telat mengaduknya. Kalau telat banyak intipnya," kata Mariani.

Festival Jenang 2022, Rangkaian HUT ke-277 Kota Solo di Kota Solo, Kamis (17/2/2/2022).KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati Festival Jenang 2022, Rangkaian HUT ke-277 Kota Solo di Kota Solo, Kamis (17/2/2/2022).

Mariani mengatakan, dua jenis jenang yang dibuat tersebut habis dalam hitungan menit karena banyak pengunjung yang datang untuk mencicipi kedua jenis jenang tersebut.

"Pembagiannya cepat banget. Tidak sampai 10 menit habis diserbu pengunjung. Tadi ada 150 takir jenang yang kita bagikan pengunjung," jelas Mariani.

Meriani mengaku Pokja 3 Kelurahan Danukusuman selalu rutin mengikuti fesvital jenang setiap tahun.

Pihaknya berharap melalui kegiatan ini, kuliner tradisional khas Solo terus lestari dan tidak dilupakan masyarakat.

"Harapannya itu biar tradisi jenang yang ada di Kota Solo bisa lestari dan tidak punah dengan budaya lain yang masuk. Jenang ini memang khasnya Solo," ungkap dia.

Seorang pengunjung Sofiah (19) mengaku senang masih kebagian jenang yang dibagikan gratis di festival jenang Solo.

Mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) setiap tahun rutin datang ke Solo untuk mencicipi aneka jenis jenang di festival jenang.

"Saya ke festival jenang Solo dari tahun 2019. Acaranya seru. Karena bisa menikmati jenang-jenang dari berbagai daerah di Solo," ungkap warga Karanganyar, Jawa Tengah.

Baca juga:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com