Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendiri Shin Ramyun Meninggal, Sejarah Merek Mie Instan Nomor 1 di Korea

Kompas.com - 04/04/2021, 17:12 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

KOMPAS.com - Pendiri merek ramyun (mi instan) asal Korea Selatan Shin Ramyun, Shin Choon Ho meninggal dunia pada Sabtu (27/3/2021).

Shin meninggal di usia 91 tahun, meninggalkan warisan berupa merek ramyun nomor satu di Korea Selatan.

Shin Ramyun berhasil diekspor ke lebih 100 negara di bawah naungan perusahaan induk, Nongshim.

Perjalanan Shin membangun perusahaan raksasa mie instan dimulai saat ia bekerja di Jepang.

Baca juga: Sejarah Mi Instan, Diciptakan supaya Orang Gampang Masak Mi

Dikutip dari The Strait Time, Shin muda lulus dari bang kuliah dan bekerja di perusahaan kembang gula Lotte di Jepang.

Pendiri Lotte tak lain adalah kakak Shin Choon Ho bernama Shin Kyuk Ho.

Shin muda lantas tertarik dengan bisnis ramen Jepang yang baru diluncurkan saat ia bekerja di Jepang.

Namun idenya membuat ramen tidak diterima sang kakak.

Alhasil pada 1965 ia membuat perusahaan sendiri dan belajar mengembangkan ramen versi Korea yang disebut ramyun.

Baca juga: Bedanya Ramen dan Ramyun yang Sekilas Mirip

Shin ramyunDok. Nongshim Shin ramyun

Uniknya produk pertama perusahaan Shin bukanlah ramyun, melainkan kerupuk udang bernama Saewookkkang. Sampai saat ini camilan ini masih populer di Korea Selatan.

Baru pada 1986, Shin meluncurkan ramyun setelah eksperimen yang tak terhitung. Dikabarkan Shin dan tim peneliti mencoba membuat ramyun dengan berbagai resep.

Mereka bahkan mencoba lebih dari 20 tipe cabai, sebelum akhirnya menciptakan Shin Ramyun.

Dikutip dari situs resemi Shin Ramyun, selama beberapa tahun Shin meluncurkan mie instan dengan berbagai kemasan dan rasa.

Baca juga: 3 Tips Masak Kimchi Ramyun Jadi Enak, Mirip di Drama Korea

Pada 2012 Shin Ramyun Black diluncurkan dan dipuji banyak pihak, termasuk New York Times yang mengkaim ramyun tersebut sebagai mi instan terenak di dunia.

Seiring kesuksesannya, hubungan Shin Choon Ho dan kakaknya Shin Kyuk Ho semakin renggang.

Dari berbagai pemberitaan di Korea Selatan, kakak-adik ini menghindar bertemu satu sama lain dan tidak datang dalam upacara sembahyang leluhur bersamaan.

Berdasarkan pernyataan perusahaan Nongshim, kalimat terakhir dari Shin sebelum meninggal adalah "Sayangi satu sama lain".

Hal ini membuat banyak spekulasi mengenai para penerus Nongshim dan Lotte yang akan menghapus perang dingin pendirinya.

Baca juga: Resep Ramen Shirataki Sederhana, Beri Topping Sesuai Selera

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com