KOMPAS.com - Ayam Goreng Mbah Karto, salah satu kuliner populer di Kota Solo, harus didatangi saat berkunjung ke sini.
Tempat kuliner ini menjual ayam goreng kampung yang cita rasa yang tak berubah sejak pertama kali dibuka.
Baca juga: 7 Tempat Makan Ayam Goreng di Solo, Salah Satunya Ayam Goreng Mbah Karto
Bagaimana perjalanan kuliner legendaris Ayam Goreng Mbah Karto yang bertahan sampai sekarang?
Ayam Goreng Mbah Karto memulai perjalanannya di Kabupaten Sukoharjo. Tempat ini berupa rumah makan sederhana bernuansa Jawa, terlihat dari ruang makan utama yang berupa pendopo kayu.
Seperti pada warung pada umumnya, meja dan kursi kayu disediakan supaya pelanggan lebih nyaman saat makan.
Walaupun nampak sederhana, tetapi Ayam Goreng Mbah Karto berhasil bertahan sampai sekarang. Tempat makan ini melayani pelanggannya sejak 1960-an.
Melansir berita Kompas.com, tempat makan legendaris ini dikelola oleh generasi kedua keluarga Mbah Karto.
Walaupun dikelola oleh generasi kedua, tetapi menu dan racikan Ayam Goreng Mbah Karto tetap sama dengan generasi pertama.
Ayam goreng kampung merupakan menu andalan di rumah makan ini. Nama rumah makan ini saja Ayam Kampung Goreng Mbah Karto Tembel.
Kelezatan ayam goreng Mbah Karto berkat pemilihan ayam sampai bumbunya. Sajian di sini menggunakan ayam kampung muda, lebih kurang berusia 3 bulan.
Ayam diungkep dalam wadah di atas kompor kayu bakar. Sebelumnya, ayam kampung diberi bumbu bacem, bawang putih, dan rempah lainnya.
Setelah diungkep, barulah digoreng. Konon inilah rahasia kelezatan Ayam Goreng Mbah Karto.
Sebagai pendamping makan ayam goreng, tersedia beragam sambal di antaranya sambal blondho dan bawang.
Sambal blondho yang menjadi andalan di sini, sekaligus sajian kesukaan Jokowi, terbuat dari ampas minyak endapan santan kental atau areh matang. Lalu dicampur sambal bawang.
Selain sambal, dihidangkan pula lalapan, sayur urap, dan tentunya nasi putih.