Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bedanya Tepung Beras dengan Tepung Ketan, Buat Kamu yang Mau Bikin Jajanan Pasar

Kompas.com - 30/06/2020, 19:09 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa yang tak kenal dengan kedua tepung ini. Tepung beras dan ketan sering dijadikan bahan dasar untuk membuat jajanan pasar seperti serabi, klepon, dan onde-onde.

Keduanya sama-sama berasal dari beras, tetapi warna, tekstur sampai fungsinya berbeda.

Baca juga: Beda Fungsi Tepung Terigu Serbaguna, Protein Rendah, dan Protein Tinggi

Chef Siti Kanari selaku Senior Pastry & Bakery Cook Hotel Santika Bandung menjelaskan perbedaan antara tepung beras dan tepung ketan.

1. Bentuk dan warna

Tepung ketan terbuat dari ketan hitam atau putih yang diproses dengan cara digiling halus hingga menjadi tepung.

Sementara itu, tepung beras terbuat dari beras yang sama-sama digiling menjadi tepung.

"Tepung ketan kita sudah tau kalau dari warna saja, kalau terbuat dari beras ketan hitam warnanya akan gelap, dan teksturnya lebih lengket jika diraba. Kalau tepung beras lebih keset," jelas Siti kepada Kompas.com, Minggu (28/6/2020).

2. Kegunaan

Tepung ketan bisa menjadi bahan pokok yang berdiri sendiri dan tidak harus dicampur dengan bahan lain.

Cukup mencampurkan dengan air hangat, tepung ketan bisa diolah menjadi klepon, onde-oned, hingga biji salak.

Baca juga: Cara Membuat Biji Salak Empuk, Legit, dan Enak

Ilustrasi biji salak, hidangan takjil khas Ramadhan di Indonesia. SHUTTERSTOCK/RIKI RISNANDAR PHOTOPRO Ilustrasi biji salak, hidangan takjil khas Ramadhan di Indonesia.

“Kalau tepung ketan harus pakai air hangat ya tidak bisa menggunakan air dingin. Sebab jika air dingin tepung ketan akan keras, berbeda dengan tepung beras yang teksturnya lebih encer," papar Siti.

Tepung beras dan tepung ketan akan menunjukan perbedaan tekstur saat sudah diolah. Tepung ketan lebih lengket, lebih berat, dan lebih kental daripada tepung beras.

Tepung beras harus dicampur dengan olahan tepung lain, misalnya tepung terigu untuk memperkuat tekstur makanan.

“Umpamanya kita buat lapis beras, itu campurannya tepung beras dan tapioka, tidak bisa kalau hanya pakai tepung beras,” ujar Siti.

Baca juga: Bedanya Tepung Sagu dan Tepung Tapioka, Kenali Sebelum Bikin Kue

Sama halnya dengan membuat serabi, tepung beras harus dicampur dengan tepung terigu supaya adonannya tidak terlalu keras.

Ilustrasi tepung beras ketan, biasa dipakai untuk bikin jajanan pasar. SHUTTERSTOCK/XPHOTOGRAPHY Ilustrasi tepung beras ketan, biasa dipakai untuk bikin jajanan pasar.

“Contoh lagi seperti membuat lapis, tepung berasnya menggunakan takaran 150 gram, lalu tepung terigunya 100 gram dan tepung tapioka 200 gram, nah sehingga tepung berasnya takarannya lebih sedikit dari pada adonan lainnya,” tambahnya.

Tepung beras juga bisa digunakan untuk adonan rempeyek, tetapi harus dicampurkan dengan bahan lain. Jika tidak, rempeyek akan sangat keras bahkan tidak bisa dikonsumsi.

Tepung ketan dinilai lebih ekonomis daripada tepung beras, karena bisa langsung diolah tanpa campuran bahan lain dan bisa menghasilkan banyak makanan.

Siti menjabarkan bahwa banyak penjual jajanan pasar yang lebih memilih makanan yang berbahan dasar tepung ketan karena dinilai lebih hemat.

“Tapi selain itu tepung beras juga bisa diolah tanpa bahan lainnya, bisa menjadi bubur sumsum contohnya,” jelas Siti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com