Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/06/2020, 21:44 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat menyantap sajian khas Padang lebih mantap jika langsung menyantapnya pakai tangan.

Namun, terkadang muncul rasa panas akibat pedas yang menempel pada tangan dan tidak kunjung hilang.

Baca juga: 17 Restoran Padang di Jakarta yang Wajib Dikunjungi

Adzan Tri Budiman, lebih dikenal dengan nama Chef Adzan, seorang konsultan restoran memberikan tips cara menghilangkan rasa panas pada tangan setelah menyantap makanan Padang.

Cuci tangan pakai air hangat

"Sebenarnya jarang sehabis makan makanan Padang tangan terasa panas tapi ya bisa juga hal itu terjadi, biasanya orang akan memberikan air hangat sebagai kobokannya, nah itu bisa menghilangkan rasa pedas di tangan," papar Adzan kepada Kompas.com, Selasa (9/6/2020).

Cara yang dianjurkan untuk menghilangkan rasa pedas pada mulut, kamu bisa minum air hangat. Hal ini juga yang sering dilakukan masyarakat Padang kebanyakan.

Adzan mengatakan, orang Padang selalu menyuguhkan air hangat sebagai minuman, guna menghilangkan rasa pedas pada mulut, sehabis menyantap sambal.

"Makannya jarang kan kalau di rumah makan Padang itu yang menawarkan es teh, karena es teh malah menambah rasa pedas di mulut," sambung Adzan.

Salah satu gerai restoran Padang peranakan Marco Lim di Pacific Place, Jakarta.KOMPAS/RIZA FATHONI Salah satu gerai restoran Padang peranakan Marco Lim di Pacific Place, Jakarta.

Selain itu lebih baik menaruh sambal di sisi pinggir piring, karena jika sambal ditaruh di tengah lalu dicampurkan bersama nasi maka akan membuat tangan terasa panas.

Ia juga memaparkan kebanyakan orang Padang selalu menaruh sambal di sisi pinggir piring berjejeran dengan lauk.

Namun, orang Padang sering kali dan selalu menguyurkan saus gulai atau saus makanan lain  ke tengah nasinya. Hal ini sudah menjadi hal lumrah dan menambah rasa nasi Padang semakin nikmat.

Tips menyantap nasi Padang biar tambah enak

Cara tersebut sering nampak atau dilakukan saat orang Padang sedang melakukan 'makan bajamba' atau makan ramai-ramai dalam bahasa Padang. Para tamu akan menuangkan saus ke tengah nasi tanpa sendok.

Baca juga: Gordon Ramsay Belajar Masak Rendang di Sumatera Barat

"Jadi kalau mau beri saus itu ya sudah piring gulai diangkat lalu kuahnya dituangkan ke nasinya," jelas mantan Executive Chef Hyatt Yogyakarta itu.

Cara makan bajamba buka tanpa alasan. Sebab nasi dari Padang memiliki tekstur yang kering dan tidak terlalu pulen. Sehingga butuh saus agar lebih nikmat dan tekstur nasi pas.

Selain itu Adzan juga menjelaskan, sebenarnya masakan di Padang tidak terlalu pedas. Sebab para juru masak rumahan sangat lihai dalam membuat sambal. Sambal ditumis dengan api kecil dan waktu yang lama sehingga rasa pedasnya berkurang.

"Contoh dendeng, itu sambalnya ditumis secara pelan-pelan dan dengan api kecil sehingga rasa sambalnya tidak begitu pedas," papar Adzan.

Tak seperti rendang di restoran Padang pada umumnya yang berwarna merah. Di RM Pagi Sore, rendangnya berwarna coklat tua.KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Tak seperti rendang di restoran Padang pada umumnya yang berwarna merah. Di RM Pagi Sore, rendangnya berwarna coklat tua.

Masyarakat Padang juga memilih cabai keriting dan cabai merah besar untuk masakannya. Kedua cabai ini memiliki tingkat kepedasan sedang dan tidak terlalu pedas. Cabai keriting lebih pedas daripada cabai merah besar.

Pria yang sekarang berkecimbung di dunia bisnis kuliner itu mengatakan, orang Padang jarang menggunakan cabai rawit saat masak karena rasanya terlalu pedas.

"Mungkin makanan Padang bisa pedas juga karena resep dari setiap rumah makan berbeda, lalu juga saat makanan Padang masuk ke sebuah daerah bisa saja menyesuaikan dengan selera orang di daerah tersebut, sehingga harus pedas," pungkas Adzan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com