O
Oleh: Annisa Mulia Bakti, Aurelie Evadne, Indy Tsamara Zahra - Mahasiswa Institut Pertanian Bogor
KOMPAS.com - Pada abad ke-18, bahasa Inggris telah diakui sebagai bahasa internasional dan memegang peran kunci dalam berbagai sektor, mulai dari pendidikan hingga diplomasi. Peran pentingnya dalam menghubungkan masyarakat dengan dunia global, khususnya dalam pendidikan, sungguh tidak bisa diremehkan.
Bahasa Inggris bukan hanya sekadar alat komunikasi, melainkan juga pintu gerbang ke dunia pengetahuan dan peluang internasional.
Bagi penutur asli bahasa Indonesia, penguasaan bahasa Inggris sering kali merupakan tantangan tersendiri. Perbedaan fonologis antara keduanya seringkali menimbulkan kesulitan dan kebingungan.
Kesulitan dalam pengucapan bisa menyebabkan kebingungan dan kesalahpahaman yang mengganggu. Namun, jangan khawatir, ada solusi menarik yang bisa dijajaki.
"Teknik Pasangan Minimal" muncul sebagai jawaban atas tantangan tersebut.
Dengan menggunakan pasangan kata yang hanya berbeda dalam satu suara, teknik ini seperti tongkat sihir yang dapat membantu memperbaiki kesalahan dalam berbicara bahasa Inggris sekaligus memperkaya kosakata kita.
Pelafalan dan fonem huruf dalam bahasa Inggris memainkan peran penting dalam menyampaikan makna. Lafal adalah cara seseorang menghasilkan bunyi menggunakan alat ucapnya.
Sementara fonem adalah satuan bunyi terkecil yang membedakan makna dan dilambangkan dengan huruf.
Fonem tidak berdiri sendiri sebagai bunyi tunggal, melainkan menjadi bagian dari unit bunyi yang lebih besar, seperti suku kata atau kata. Ini menunjukkan bagaimana setiap fonem saling berinteraksi dalam membentuk kata-kata sehari-hari.
Perbedaan pelafalan suatu fonem bisa menghasilkan makna yang berbeda dari kata yang disampaikan.
Dalam bahasa Inggris, terdapat 36 fonem, termasuk 14 fonem vokal dan 22 fonem konsonan. Dari bunyi vokal yang lembut hingga konsonan yang tegas, semuanya penting untuk dipelajari dengan seksama!
Menurut penelitian dari SMPN 8 Surakarta pada tahun 2019, siswa SMP menghadapi kesulitan besar dalam pelafalan bahasa Inggris karena persepsi bahwa bahasa ini sangat sulit.
Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan mereka tentang bahasa Inggris dan perbedaan yang signifikan antara bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, yang membuat mereka ragu dan kurang antusias dalam mempelajarinya.