Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Hari Pendidikan Nasional, Kamu Sudah Tahu?

Kompas.com - 02/05/2024, 09:48 WIB
Sania Mashabi,
Mahar Prastiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tiap tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas.

Dikutip dari laman resmi Kemendikbud Ristek, pemerintah menetapkan 2 Mei sebagai Hardiknas karena merupakan tanggal lahir Bapak Pendidikan Nasional Indonesia yakni Ki Hadjar Dewantara.

Pemerintah pertama kali menetapkan 2 Mei sebagai Hadiknas yakni mulai 16 Desember 1959 di masa kepemimpinan Presiden pertama Soekarno.

Hadiknas tidak bisa dilepaskan dari sosok Ki Hadjar Dewantara ata yang benama asli R.M. Suwardi Suryaningrat. Ia lahir dari keluarga ningrat di Yogyakarta pada 2 Mei 1889.

Baca juga: Momen Hardiknas, BNPT Ajak Guru di Banten Melek Intoleransi dan Radikalisme

Tanggal 2 Mei merupakan tanggal lahir Ki Hadjar Dewantara

Ki Hadjar Dewantara menyelesaikan pendidikan dasar, kemudian ia mengenyam pendidikan di STOVIA.

Namun tidak bisa menyelesaikannya karena sakit hingga akhirnya ia memilih menjadi wartawan di media surat kabar, seperti De Express, Utusan Hindia, dan Kaum Muda.

Ki Hadjar Dewantara dikenal karena berani menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda yang kala itu pendidikan hanya boleh dienyam oleh anak-anak kelahiran Belanda atau orang kaya.

Kritiknya terhadap kebijakan pemerintah kolonial menyebabkan ia diasingkan ke Belanda bersama dua temannya yakni Ernest Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo atau mereka biasa dikenal dengan nama tokoh Tiga Serangkai.

Usai kembali ke Indonesia, ia kemudian mendirikan sebuah lembaga pendidikan Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa.

Setelah kembali ke Indonesia, Ki Hadjar Dewantara ia mendirikan sebuah lembaga pendidikan bernama Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa.

Ki Hadjar Dewamtara juga dan diangkat sebagai Menteri Pendidikan setelah kemerdekaan Indonesia dan meninggal dunia pada 26 April 1959.

Baca juga: Hardiknas Tanggal 2 Mei, Siswa Libur Sekolah atau Tidak?

Tiga semboyan

Ki Hadjar Dewantara juga memiliki semboyan terkenal yakni Tut Wuri Handayani yang memiliki arti "di belakang memberi dorongan" dan dijadikan semboyan dalam dunia pendidikan Indonesia.

Selain itu juga ada semboyan Ing Ngarsa Sung Tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik) dan Ing Madya Mangun Karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide).

Sampai saat ini, semboyan pendidikan Ki Hadjar Dewantara masih sangat dikenal di kalangan pendidikan Indonesia dan terus digunakan dalam dunia pendidikan rakyat Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com